Find Us On Social Media :

Hormon Oksitosin Bantu Kerja Otot Tua Seperti Baru

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 17 Juni 2014 | 14:00 WIB

Hormon Oksitosin Bantu Kerja Otot Tua Seperti Baru

Intisari-Online.com – Para peneliti di  University of California, Berkeley, telah menemukan bahwa oksitosin – hormon yang berhubungan dengan pengasuhan ibu, rasa sosial, melahirkan, dan jenis kelamin – sangat diperlukan untuk pemeliharaan dan perbaikan otot yang sehat, yang semakin menurun seiring bertambahnya usia. Jadi, hormon oksitosin membantu kerja otot tua seperti baru lagi.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications, memaparkan bahwa oksitosin sebagai target pengobatan terbaru untuk pengecilan otot yang berkaitan dengan usia.

Beberapa faktor biokimia lain dalam darah berhubungan dengan penuaan dan penyakit, tetapi oksitosin adalah molekul anti-penuaan yang pertama diidentifikasi dan disetujui oleh Food and Drug Administration (BPOM-nya Amerika, red.) untuk penggunaan klinis pada manusia, kata para peneliti seperti dilansir Sciencedaily. Pitocin, bentuk sintetis dari oksitosin, sudah digunakan untuk membantu tenaga kerja dan mengontrol perdarahan setelah melahirkan. Uji klinis dari obat semprot oksitosin juga dilakukan untuk meringankan gejala yang berhubungan dengan gangguan mental seperti autisme, skizofrenia, dan demensia.

“Sayangnya, sebagian besar dari molekul yang ditemukan sejauh ini untuk meningkatkan regenerasi juga terkait dengan kanker, sehingga membatasi potensi mereka sebagai pengobatan untuk manusia,” kata peneliti utama Irina Conboy, profesor bidang bioteknologi. “Pencarian kita adalah untuk menemukan molekul yang tidak hanya  meremajakan otot tua dan jaringan lainnya, tapi bisa dilakukan secara jangka panjang dan berkelanjutan tanpa meningkatkan risiko kanker.”

Conboy dan tim risetnya mengatakan bahwa oksitosin, yang dikeluarkan ke dalam darah oleh kelenjar hipofisis otak, merupakan bakal yang baik karena merupakan hormon yang bisa mencapai setiap organ, dan tidak diketahui terkait dengan tumor atau mengganggu sistem kekebalan tubuh.

Oksitosin bisa menjadi alternatif untuk terapi penggantian hormon dengan cara memerangi gejala penuaan pada pria maupun wanita, dan untuk kesehatan jangka panjang. Diharapkan hormon oksitosin bisa membantu kerja otot tua seperti baru lagi. Terapi hormon tidak menunjukkan perbaikan atau kemampuan regenerasi otak, dan tidak lagi direkomendasikan untuk pencegahan penyakit karena penelitian telah menemukan bahwa manfaat terapi itu tidak lebih besar daripada risiko kesehatannya.

Selain otot yang sehat, oksitosin diperkirakan juga untuk meningkatkan kesehatan tulang, dan memerangi obesitas.

“Penuaan memang proses alamiah, tapi akan semakin bermakna dengan degenerasi organ yang dipakai, sehingga memperlambat tingkat di mana kita menjadi semakin tidak sehat,” kata Conboy. Karena itu dengan pemakaian hormon oksitosin ini bisa membantu kerja otot tua seperti baru lagi.