Find Us On Social Media :

Menyundul Bola Bikin Cedera Otak?

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 27 Juni 2014 | 17:00 WIB

Menyundul Bola Bikin Cedera Otak?

Intisari-Online.com – Bisa menjadi jelas bahwa olahraga seperti sepak bola dan tinju dapat menyebabkan kerusakan otak dalam jangka panjang. Bukti bahwa sepak bola berlebihan bisa melukai otak pemain, ketika pemain profesional seperti Brandi Chastain, bintang Piala Dunia Wanita FIFA 1999, menggunakan turnamen ini untuk memperhatikan risiko kesehatan yang dihadapi pemain muda. Benarkah menyundul bola bikin cedera otak para pemainnya dalam permainan sepak bola?

Berikut ini laporan dari Scientific American yang mewawancarai Robert Cantu, profesor bedah saraf di University School of Medicine Boston.

Dari temuan para peneliti menunjukkan bahwa menggunakan kepala dalam sepak bola dapat menyumbang masalah neurodegeneratifve, seperti ensefalopati traumatik kronis. Para peneliti yang mengikuti kehidupan para pemain sepak bola telah melihat hubungan yang erat antara jumlah sundulan para pemain dan kelainan otak. Ada juga peneliti yang membandingkan pemain sepak bola dengan perenang. Otak perenang terlihat lebih normal, sedangkan otak pemain sepak bola memiliki kelainan pada saluran serat materi putih mereka. Sel-sel saraf mengirimkan pesan mereka ke sel saraf lainnya dengan cara saluran serat, atau akson, dan jika otak cukup keras terguncang, seseorang dapat mengalami gangguan pada saluran serat mereka.

Efek dari kelainan otak ini adalah gemetar berlebihan dari subconcussive otak dan trauma concussive yang dapat menyebabkan gejala kognitif, termasuk masalah memori serta perilaku dan suasana hati serta masalah seperti kecemasan dan depresi. Gejala lainnya termasuk masalah dengan tidur, pusing, dan sakit kepala.

Para peneliti menyimpulkan bahwa gegar otak lebih mudah dialami oleh pemain sepak bola wanita daripada pria. Sementara usia muda lebih mudah mengalami gegar otak lebih dini daripada pada usia muda dan pemulihan pun lebih lambat, bila mereka menyundul bola saat permainan sepak bola.

Disarankan anak-anak di bawah usia 14 tahun tidak memakai kepalanya dalam permainan sepak bola. Dampak ke kepala lebih merusak di bawah usia itu, karena sejumlah alasan strukturan dan metabolik. Otak anak-anak tidak bermielin seperti otak dewasa. Mielin adalah lapisan serat neuron, jenisnya seperti lapisan pada kawat telepon. Ini membantu mentransmisi sinyal dan memberikan neuron kekuatan lebih besar. Bila anak-anak menyundul bola bikin cedera otak karena tidak bermielin.

Bukan berarti menggunakan kepala lantas dilarang, karena tidak cukup bukti untuk itu. Intinya adalah bermain aman terutama pada tingkat anak-anak muda. Maka sebaiknya anak-anak tidak diajarkan teknik menyundul bola karena bikin cedera otak. Alih-alih bermain sepak bola, lebih baik anak-anak berlatih saja bola pantai.