Dropbox di Pilpres 2014, Menjaring Lebih Banyak Suara di Luar Negeri

Ulfa Karina

Penulis

Dropbox di Pilpres 2014, Menjaring Lebih Banyak Suara di Luar Negeri

Intisari-Online.com - Pemilihan Presiden akan dilaksanakan 9 Juli 2014, demi memaksimalkan pelaksanaan pemilihan umum, warga Negara Indonesia yang berada di luar negeri diberikan salah satu cara memilih, yakni dengan konsep dropbox di Pilpres 2014.(Baca juga:Konsep Dropbox di Pemilu Luar Negeri 2014)

Selain menggunakan pos, ada alternatif lain yang baru-baru ini digunakan dalam pemilihan suara di luar negeri.Dropbox merupakan kotak suara yang diantar langsung ke perusahaan yang karyawannya banyak orang Indonesia dan lokasinya terletak sangat jauh dari tempat pemilihan suara (TPS).Awal ide dropbox ini merupakan ide dari PPLN (Penyelenggara Pemilihan Luar Negeri) di Johor Bahru, Malaysia yang baru di sosialisasikan 16 Maret 2014. Banyaknya TKI yang tidak bisa memilih karena kantornya jauh dengan lokasi TPS, yang menimbulkan biaya transportasi yang cukup mahal, sering menjadi alasan mengapa mereka tidak memilih. Maka dari itu konsep mekanisme dropboxdi Pilpres 2014 diluncurkan agar memudahkan para pemilih yang lokasi nya berjauhan dengan TPS setempat.

(Baca juga:Pengawasan "Dropbox" dalam Pemilu di Luar Negeri Sangat Lemah)

Selain dianggap bisa mempermudah sistem pemilihan umum di luar negeri yang sudah ada, ternyata untuk pengawasan dropbox itu sendiri masih kurang, sehingga khawatir masih memungkinkan adanya kecurangan pada saat proses pemungutan suara berlangsung. Jadi sebenarnya dropboxmemudahkan atau melemahkan? Terlepas dari baik atau buruknya konsep dropbox di Pilpres 2014tidak salahnya terus memperbaharui mekanisme pemilu di luar negeri agar hak suara warga Negara Indonesia tetap bisa digunakan.