Find Us On Social Media :

Tinta Pemilu di Jari Jokowi, Kapan Hilangnya?

By Tjahjo Widyasmoro , Kamis, 10 Juli 2014 | 20:30 WIB

Tinta Pemilu di Jari Jokowi, Kapan Hilangnya?

Intisari-Online.com - Siapapun yang ikut melakukan pencoblosan di Pilpres 2014, pastilah diwajibkan untuk mencelupkan ujung jarinya di tinta berwarna ungu. Tak terkecuali calon presiden yang bertarung di Pilpres 2014 ini, baik Joko Widodo maupun Prabowo Subianto. Karena memang diniatkan sebagai penanda, maka tinta tersebut memang dibuat agar tidak bisa hilang dengan mudah.

Tinta pemilu memang dirancang sedemikian rupa sehingga akan tetap tampak selama beberapa waktu. Batasannya adalah minimal tiga hari dan maksimal tujuh hari. Walau kita mencoba mencucinya dengan sabun dan digosok-gosok, tinta tidak akan hilang seratus persen. Bekasnya akan masih terlihat secara samar.

Bahan utama dari tinta adalah perak nitrat (AgNO3), selain ada juga bahan-bahan lain untuk pewarna, pengering dan pengental. Perak nitrat sesungguhnya bukan bahan yang aman untuk manusia dan termasuk dalam kategori B3 (Bahan Berbahaya/Beracun). Jika terkena kulit dapat terjadi iritasi dan dalam jangka panjang bahkan dapat menyebabkan kanker kulit.

Perak nitrat dapat dipakai untuk manusia asalkan kadarnya masih dalam batas aman yakni tidak melebihi 4%, sesuai dengan standar dari World Health Organization. Di Indonesia, soal keamanan tinta ini diawasi antara lain oleh Badan POM dan Majelis Ulama Indonesia.

Namun seandainya Anda memang sudah tidak nyaman dengan noda tinta di jari, mungkin bisa dicoba untuk membersihkannya dengan jeruk nipis. Caranya, cukup dengan mencucinya perlahan-lahan menggunakan air perasan jeruk nipis. Jika memang tinta tidak melekat terlalu pekat dan segera dilakukan setelah terkena tinta, maka noda tersebut akan perlahan-lahan menghilang.