Manusia Hanya Menggunakan 10 Persen dari Otaknya?

Ulfa Karina

Penulis

Manusia Hanya Menggunakan 10 Persen dari Otaknya?

Intisari-online.com - Selama ini beredar mitos bahwa setiap hari manusia hanya menggunakan10 persen dari otaknya. Dan hal-hal yang menarik akan terjadi apabila kita memaksimalkan pemakaian otak kita sebanyak 100 persen. Benarkah demikian?

Seorang profesor neuropsikologi klinis University of Cambridge mengatakan mitos yang diyakini oleh 65 persen masyarakat Amerika tersebut merupakanhal yang tidak masuk akal. Hal itu dikarenakan seluruh otak kita aktif sepanjang waktu. Neuron sel saraf selalu terlibat dalam setiap pemikiran atau ketika melakukan sesuatu.(Baca juga: Apa yang Terjadi di Otak Saat Bermeditasi?)

Otak terbagi menjadi beberapa bagian yang masing-masing digunakan untuk fungsi yang berbeda seperti untuk melihat, mendengar, berbicara dan mengendalikan otot. “Berkat teknologi pemindaian otak yang modern kita tahu bahwa kita menggunakan seluruh bagian otak sepanjang waktu, walaupun tidak sekaligus. Oleh karenanya tidak ada bagian otak yang sama sekali tidak melakukan sesuatu semua bekerja,” kata Moffitt. Jadi tidak mungkinmanusia hanya menggunakan10 persen dari otaknya.(Baca juga: Pengarsipan Film di Sinematek Indonesia)

Mitos bahwa manusia hanya menggunakan10 persen dari otaknya ini sering diulang dan menyebabkan masyarakat mempercayainya, terlebih hal ini didukung oleh film sains fiksi yang diperankan oleh Scarlett Johansson berjudul Lucy. Dimana film tersebut bercerita bahwa kita hanya memakai otak sebesar 10 persen saja dan jika kita menggunakan seluruh kemampuan otak kita maka akan mampu melakukan kegiatan yang menakjubkan. (huffingtonpost.com/dailymail.co.uk)