Intisari-online.com - Hujan meteor Perseid mencapai puncaknya pada bulan Agustus 2014 tepatnya tanggal 9 sampai 13, hujan meteor ini terdiri dari puing-puing ruang kecil dari komet Swift-Tuttle. Nama Perseid diambil dari nama Perseus yang berarti berseri-seri.
Hal ini dikarenakan ketika hujan meteor terjadi semua datang dari arah yang sama dengan rasi bintang Perseus yang terletak di utara-timur langit. Hujan meteor Perseid banyak ditunggu oleh para astronom, karena ketika fenomena ini tejadi kurang lebih 60 sampai 100 meteor bisa terlihat berjatuhan selama satu jam.(Baca juga: Akan Ada Badai Meteor di 2014?)
Memang tidak ada keahlian khusus untuk menikmati hujan meteor perseid ini, tetapi kita bisa pergi ke tempat atau ke luar kota dimana tidak ada lampu-lampu jalan dan gedung-gedung tinggi yang bertingkat. Waktu yang paling tepat untuk menikmati hujan meteor perseid ini ketika langit benar-benar sudah gelap.
Namun, beberapa ilmuwan juga menyebutkan bahwa fase bulan juga mempengaruhi kondisi hujan meteor ini. Tidak perlu memiliki teropong bintang yang khusus, cukup menemukan tempat paling gelap dan menunggu waktu sebelum fajar terbit anda akan bisa menikmati fenomena hujan meteor perseid pada tahun 2014 ini.(Baca juga: Atmosfer Bulan Dipenuhi dengan Debu)Sayangnya di Indonesia, hujan meteor perseid ini sepertinya akan terganggu dikarenakan fenomena Supermoon yaitu peristiwa ketika Bulan Mencapai jarak terdekat dengan Bumi. Supermoon yang terjadi pada Minggu tangal 10 Agustus 2014 kemarin membuat langit menjadi terang menderang sehingga hujan meteor hanya terlihat sedikit. Puncak hujan meteor Perseid ini akan terjadi pada tanggal 13 Agustus 2014 nanti. (Timeanddate.com, National Geographic)