Penulis
Intisari-Online.com -Banyak anggota tubuh hewan memiliki kemampuan yang mengagumkan. Sayap burung ditiru untuk membuat pesawat. Cakar ayam ditiru sebagai model tiang rumah. Satu yang terbaru, gurita menginspirasi ilmuan ciptakan kertas yang bisa berubah warna.
Gurita, cumi-cumi, dan sotong memiliki kulit yang sangat sempurna untuk berkamuflase. Ketiga hewan yang dikenal sebagai cephalopoda ini dapat mengubah warna, tekstur, dan bentuk kulitnya sesuai dengan lingkungan di sekelilingnya.(Baca juga: Gurita Laut Dalam, Ibu Paling Penyanyang)
Sejumlah ilmuan dari Universitas Houston dan Universitas Illinois saat ini telah berhasil mengembangkan kertas yang piksel-pikselnya fleksibel. Jika sebuah cahaya dipantulkan di permukaannya, kertas itu dapat mengubah polanya. Saat ini kertas tersebut bisa berubah warna dari hitam ke putih dan sebaliknya.
Meski masih jauh dari kemampuan gurita yang menginspirasi ilmuan menciptakan kertas yang bisa berubah warna, para peneliti terus mengembangkan kertas berpiksel fleksibel ini. Mereka berharap kelak teknologi ini dapat diterapkan pada kendaraan militer (untuk berkamuflase) atau digunakan untuk bahan pakaian.
Kulit cephalopoda sendiri terdiri dari tiga lapisan. Lapisan pertama mengandung pigmen warna merah, jingga, kuning, dan hitam. Lapisan kedua berfungsi memantulkan warna biru dan hijau. Sedangkan lapisan terakhir dapat membiaskan warna putih sehingga berperan seperti latar untuk warna lainnya.(Baca juga:Cetak Sel Surya di Atas Kertas)
Lebih hebatnya lagi, dalam kulit cephalopoda juga ditemukan molekul opsins yang banyak terkandung dalam retina manusia. Oleh karenanya para ahli menduga hewan ini dapat ‘melihat’ dengan kulit mereka dan menyesuaikan corak dalam waktu singkat tanpa perlu menunggu instruksi dari otak.
Saat ini gurita telah menginspirasi ilmuan ciptakan kertas yang bisa berubah warna. Mungkin kelak mereka dapat meneliti hewan-hewan lain dan menciptakan teknologi yang canggih dan bermanfaat untuk manusia. (National Geographic)