Menjadi Pemenang Ala Carl Mays

K. Tatik Wardayati

Penulis

Menjadi Pemenang Ala Carl Mays

Intisari-Online.com – Martin Luther King Jr, berkata, “Jadilah tukang sapu jalan layaknya Michaelangelo melukis atau Shakespeare menulis puisi, sehingga segenap penghuni Bumi akan tertegun lalu berujar, ‘Wahai inilah tukang sapu jalan yang melakukan tugasnya dengan baik.’”

Bekerja dengan baik, itulah yang ditempuh banyak orang untuk memetik keberhasilan. Kemmons mencium kebutuhan pelancong akan motel sederhana tapi bersih. Ia pun mendirikan Holiday Inns. Sam Walton bercita-cita membangun jaringan toko kelontong dengan harga murah dan pelayan ramah. Hasilnya Wal-Mart, jaringan pasar swalayan terbesar di AS. Fred Smith melihat kebutuhan mengirim paket yang dijamin sampai ke tujuan sehari kemudian. Lahirlah Federal Express. Jaringan McDonald yang luar biasa sukses itu adalah wujud dari visi dan kreativitas Ray Kroc.

Menjadi orang sukses tak perlu menunggu punya gelar. Mulailah sekarang juga. Kroc baru merasa jadi orang berhasil saat berumur 52. Ia mulai beranjak sukses setelah memilih sasaran tertentu dan memantapkannya, lalu bikin rencana dan batas akhir untuk mewujudkannya.

Pilih hal yang sederhana, baru kemudian mengembangkannya. Misalnya, adakah yang lebih sederhana dari menjawab telepon? Tapi berapa orang yang bisa melakukannya dengan baik? Saya harus mewawancarai puluhan pelamar sebelum menemukan seorang resepsionis yang mampu menjawab dan berbicara melalui telepon dengan baik!

Bersungguh-sungguhlah melakukan apa pun. Entah berkebun, berbenah rumah, mencuci, memasak. Bila ada pelayan hotel terbaik di dunia, yang membersihkan kamar hotel sebagai kerja seni; atau juru masak yang mengesankan tamu dengan hidangan sederhana tapi disiapkan dengan lezatnya; atau pramuniaga yang melayani pelanggan seperti melayani orang terpenting di dunia, saya yakin orang akan berebut mempekerjakan dan membayar mereka dengan gaji tinggi.

Pelajari minat, bakat, dan kemampuan Anda. Peluang tidak pernah berujung! Banyak orang yang tidak kreatif dengan kemampuannya sendiri. Mereka malah mengharapkan kemampuan yang tidak dimiliki, sementara kemampuan sendiri tidak dimanfaatkan. Ini ibarat orang pendek kecil menghampiri kawannya yang tinggi besar, lalu berkata, “Kalau badanku segede kamu, akan kurambah gunung, kutangkap beruang terbesar, lalu kurobek-robek badannya sampai lumat!” Si Besar menatap si Kecil sambil tersenyum, “Beruang kecil ‘kan juga banyak di hutan!”

Renungkanlah itu. Anda pernah mengeluh karena tidak mampu mengatasi beruang besar, sementara beruang-beruang kecil yang bisa Anda atasi menari-nari di sekitar Anda. Kita mesti mau memanfaatkan apa yang kita punyai, di mana kita berada, dan mengambil yang terbaik dari situ. Yang ingin saya katakan, “Kita harus memerah kemampuan kita untuk mengambil manfaatnya!”

Rahasia yang mengubah orang menjadi pemenang: lakukan hal yang biasa dengan cara yang luar biasa. Juga, harap diingat: pemenang selalu mencari jalan untuk menang, sementara pecundang mencari dalih jikalau kalah. (Intisari)