Find Us On Social Media :

Profil Buah & Sayur: Daun Katuk

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 9 Desember 2010 | 16:25 WIB

Profil Buah & Sayur: Daun Katuk

Daun katuk berasal dari tanaman perdu, dan bernama Latin Sauropus adrogynus (L) Merr, famili euphorbiaceae. Daunnya yang hijau sering dijadikan sayur, sayur bening, urap daun katuk, dan gulai.

KANDUNGAN DAN MANFAAT. Kandungan kalori, protein, dan karbohidrat daun katuk hampir setara dengan daun pepaya dan daun singkong. Sedangkan kandungan zat besi dan proteinnya lebih tinggi daripada kedua jenis daun tadi. Daun katuk juga kaya vitamin A, B1, dan C. Senyawa fitokimianya seperti tanin, saponin flavonoid, dan alkaloid papaverin berpotensi sebagai bahan obat alami.

PELANCAR ASI. Di negeri kita, daun katuk dikenal sebagai pelancar ASI berkat kandungan protein, senyawa minyak esensial (saponin, flavonoid, tanin, triterpenoid), sejumlah asam amino, vitamin A, B, dan C, mineral (kalsium, fosfor, zat besi), serta tujuh senyawa aktif lainnya. Penelitian terhadap kemampuan daun katuk dalam memproduksi ASI sudah banyak dilakukan. Prof. Dr. H. Sardjono O. Santoso DSFK, seorang farmakolog dari UI, bahkan berani memproduksi tablet daun katuk untuk melancarkan ASI.

KESEHATAN MATA. Di dalam tubuh, kandungan betakaroten yang tinggi (vitamin A) dipercaya membantu mencegah gangguan mata.

OSTEOPOROSIS. Kandungan kalsium pada katuk cukup baik, cocok diasup oleh kaum perempuan yang tidak ingin terkena osteoporosis.

HIPERTENSI. Kadar kalsium yang sangat rendah dapat menyebabkan naiknya tekanan darah tinggi. Untuk mengatasinya, cobalah mengonsumsi daun katuk yang cukup baik kadar kalsiumnya.

KESEHATAN PRIA. Dalam katuk terdapat zat aktif yang mampu merangsang sintesis hormon steroid seperti progesteron, dan testoteron sehingga membangkitkan vitalitas seksual, memacu kualitas dan kuantitas sperma.

LAIN-LAIN. Daun katuk mengandung efedrin yang sangat baik bagi penderita influenza. Kandungan zat besi yang cukup tinggi tentunya dapat mengatasi anemia.

PERLU DIPERHATIKAN. Daun katuk punya banyak manfaat tapi jangan dikonsumsi lebih dari 50g/hari secara terus menerus dalam kurun waktu yang lama. Karena senyawa glukokortikoid dapat mengganggu penyerapan kalsium dan fosfor. Efek negatif lainnya, dapat menyebabkan insomnia, tidak enak makan, dan sesak napas. Khusus ibu hamil, tidak disarankan mengonsumsi daun katuk karena akan mempengaruhi kondisi janin.

KANDUNGAN GIZI DALAM 100 G DAUN KATUK

(Sumber: Menu Sehat)