Intisari-Online.com – Bau badan dan bau mulut sebenarnya adalah masalah yang sangat pribadi dan jarang sekali muncul untuk menjadikannya bahan diskusi. Biasanya si empunya masalah mencari sendiri pemecahannya. Banyak hal yang mempengaruhi bau badan, seperti diet, jenis kelamin, pekerjaan, suasana hati, genetika, serta obat-obatan. Banyak orang berpikir dengan menggunakan deodoran atau penyerap keringat, mereka bisa terbebas dari masalah ini. Keringat memang harus keluar dari tubuh, bila ditahan pengeluarannya justru bisa berbahaya bagi tubuh. Perubahan dalam diet bisa membantu mengurangi bau badan.
Bagaimana terjadinya bau badan?
Keringat diproduksi oleh kelenjar ekrin dan apokrin. Kelenjar ekrin memproduksi sebagian besar keringat asin yang mendinginkan tubuh. Kelenjar apokrin mengeluarkan keringat lemak di daerah yang berbulu termasuk lubang lengan, pangkal paha, dan kulit kepala. Fungsi keringat ini adalah untuk mengerluarkan racun dari tubuh (termasuk racun yang dibuat oleh makanan yang kita makan). Ketika keringat keluar dari kulit dan bercampur dengan bakteri, maka menghasilkan bau tak sedap.
Berikut ini adalah daftar makanan yang bisa dihindari agar terhindar dari bau badan atau bau mulut tak sedap, seperti dimuat dalam Lifemojo.
- Makanan yang baunya kuat. Sayuran dan rempah-rempah dengan bau yang kuat saat dicerna menghasilkan gas sulfur yang diserap oleh darah dan dibuang melalui paru-paru dan pori-pori kulit. Hingga menghasilkan karakteristik bau mulut dan bau badan. Contoh makanan tersebut adalah bawang putih, bawang merah, dan rempah-rempah kari.
- Daging merah. Daging merah membutuhkan waktu lama untuk dicerna. Ketika makanan tidak dicerna, racun dan gas berbau busuk yang dikeluarkan menyebabkan keringat berbau tak sedap. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam edisi Agustus 2006 Chemical Senses menyimpulkan bahwa wanita menilai pria yang mengonsumsi makanan non daging menjadi lebih menyenangkan, lebih menarik, dan memiliki bau badan kurang kuat daripada pria yang makan daging.
- Alkohol & kafein. Meskipun mengonsumsi produk alkohol dan kafein (kopi, teh, cokelat, soda,dll) telah menjadi gaya hidup, namun sebaiknya dibatasi.
- Makanan olahan & junk food. Makanan olahan dan junk food yang terlalu banyak garam/gula, tepung putih, minyak terhidrogenasi, dll, cenderung membusuk di perut, sehingga memproduksi napas yang tidak diinginkan dan bau badan tak sedap.
- Diet rendah karbohidrat. Memangkas karbohidrat menyebabkan lebih mengasup makanan kaya protein. Ini memang membantu membakar cadangan lemak tubuh. Namun, proses ini melepaskan keton dalam aliran darah yang membuat Anda mencium bau keringat yang tak sedap.
- Produk susu. Produk susu juga kaya protein, yang ketika dipecah dalam perut, menimbulkan hidrogen sulfida dan metil mercaptan, yang menimbulkan bau busuk.
- Makanan kaya kolin. Makanan yang kaya kolin memberi bau karakteristik ikan pada keringat. Beberapa orang yang tidak bisa dengan mudah mencerna makanan ini, menjadi “berbau amis”. Contoh makanan tersebut adalah telur, hati, ikan, dan kacang-kacangan.
- Gorengan dan makanan berlemak. Lemak dan minyak ada dalam makanan yang digoreng dan berlemak, menjadi tengik dengan berjalannya waktu, yang mengarah ke pencernaan yang buruk. Dan ini yang menyebabkan bau badan menjadi tak sedap.
- Tembakau. Asap tembakau bercampur dengan unsur-unsur lain dan keluar melalui kelenjar keringat, sehingga menjadi bau tak sedap yang khas. Bahkan setelah berhenti merokok, bau ini memakan waktu berminggu-minggu hilang dari tubuh.
- Makanan trimetilamina. Beberapa orang memiliki kelainan genetik yang dikenal sebagai trimethylaminuria. Dalam kondisi ini, tubuh tidak mampu memecah asam amino, trimetilamina, yang lagi-lagi membuat bau badan amis. Banyak makanan yang mengandung asam amino, seperti makanan laut, minyak ikan, telur, hati, ginjal, susu dari sapi yang makan gandum, kacang polong, kacang, kedelai dan produknya, kacang tanah, kubis, brokoli, kubis brussel, dan kembang kol.
Apa yang harus dimakan untuk mencegah bau badan tak sedap?
- Minum banyak air.
- Makan makanan yang mengandung serat.
- Sayuran yang rendah kolin. Sertakan banyak sayuran mentah dalam makanan kita, seperti wortel, mentimun, tomat, lobak, selada, dan kubis mentah.
- Buah-buahan yang rendah kolin. Makan lebih banyak buah-buahan seperti apel, stroberi, pir, jus jeruk, jus anggur, nanas, pisang, blueberry, dan semangka.
- Segelas jus lobak setiap hari dan oleskan pada daerah berkeringat untuk menyingkirkan bau tak sedap.
- Konsumsi kapsul arang 2 -3 per hari. Ini bisa menyerap sampah dan mengurangi fermentasi.
Perubahan dalam diet makanan membantu mengurangi kekhawatiran tentang bau tubuh Anda serta menghemat seluruh biaya untuk proses menghilangkan bau tak sedap, seperti membeli parfum dan sebagainya.