Find Us On Social Media :

Kimchi, Probiotik ala Korea

By Agus Surono, Senin, 19 November 2012 | 08:00 WIB

Kimchi, Probiotik ala Korea

Intisari-Online.com - Kimchi adalah makanan yang tak terpisahkan dari budaya Korea. Inilah makanan fermentasi yang proses pembuatannya bisa memakan waktu yang lama. Proses fermentasi hanyalah dengan membiarkan bumbu seperti cabai, bawang putih, jahe, dan garam bercampur dengan sawi atau sayuran lain selama berhari-hari di dalam sebuah gentong tanah liat. Oleh karena itu di dapur rumah tangga warga Korea biasa ditemui gentong-gentong ini. Dengan proses seperti itu bisa ditebak bagaimana rasa kimchi. Pedas, asam, dan asin. 

Meski rasanya "nano-nano" tadi, kimchi mengandung bakteri Lactobacillus kimchii, juga bakteri asam laktosa lain yang berguna untuk pencernaan dan sistem imun manusia. Dalam kimchi yang menggunakan sawi putih (jenis yang paling umum) banyak vitamin yang terkandung di dalamnya seperti, vitamin A, C, B1, B2, beta-karoten, kalsium, dan zat besi. Kimchi juga tinggi serat dan mernjadi bagian dari diet rendah lemak orang Korea.Observasi terhadap hewan juga menyarankan manusia untuk mengkonsumsi kimchi untuk melawan virus flu burung.

Dalam perjamuan, kimchi bisa dimakan sebagai kudapan atau sayur yang dikonsumsi bersama menu lain seperti dapat dimakan sebagai kudapan, tetapi kebanyakan orang memakannya sebagai sayur yang dikonsumsi bersama menu utama atau nasi. Jika harus dimasak, maka supaya enzim dan bakteri yang berguna tidak hilang, tambahkan kimchi dalam langkah terakhir.

Meski menjadi kampung halaman kimchi, namun eksportir terbesar kimchi di dunia, bukan Korea tapi malah Jepang. Namun ternyata kimchi dari Jepang tidak diproses secara fermentasi. Artinya, kimchi Jepang tidak memiliki kandungan probiotik yang baik untuk tubuh. (*)