Penulis
Intisari-Online.com - Sebuah penelitian terbaru dari Harvard menunjukkan bahwa mengonsumsi sedikit cokelat hitam berkualitas tinggi sebanyak satu hingga tiga kali sebulan dapat melindungi wanita dari gagal jantung.
Kesimpulan tersebut diperoleh setelah para peneliti menemukan kebiasaan makan cokelat dari 31.823 wanita Swedia yang berusia 48 hingga 83 tahun. Ternyata para wanita yang mengonsumsi cokelat 1 ounce (28,35 gram) dalam sebulan mengalami penurunan risiko gagal jantung hingga 32 persen. Namun, mengonsumsi lebih banyak dari jumlah tersebut justru menghilangkan manfaat, bahkan meningkatkan risiko gagal jantung.
Penelitian lainnya menemukan bahwa dalam takaran sedang, cokelat mampu menurunkan tekanan darah. Hal inilah yang dianggap sebagai salah satu penyebab menurunnya risiko gagal jantung. Manfaat dari cokelat hitam ini juga dapat disebabkan oleh keberadaan flavonoid yang dikenal sebagai antioksidan dan mampu memperlancar fungsi jantung. Flavonoid sendiri sebenarnya dapat diperoleh di jeruk, bawang, teh hijau, dan anggur merah.
Mengonsumsi cokelat juga dianggap mampu menurunkan risiko stroke. Sebuah penelitian yang melibatkan lebih dari 44.000 peserta menemukan bahwa mengonsumsi cokelat setiap minggu mampu menurunkan risiko mengalami strok sebesar 22 persen dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi cokelat.
Cokelat juga dianggap memiliki manfaat anti kanker karena kandungan flavonoid yang dimilikinya dianggap mampu mengurangi kerusakan sel yang biasanya memacu pertumbuhan tumor.
Flavonoid ini rasanya pahit, sehingga kerap dihilangkan dalam banyak cokelat komersial, seperti pada cokelat susu. Sedangkan pada cokelat putih, kandungan flavonoidnya rendah. Berbeda dengan cokelat hitam. Jumlah flavonoid pada cokelat hitam lebih besar dibandingkan pada jenis cokelat yang lain.
Sebenarnya, secara definisi, cokelat putih sudah tidak lagi dapat disebut sebagai cokelat. Cokelat putih menghandung minyak kakao, sebuah produk sampingan dari biji kakao. Nah, minyak inilah yang kemudian dicampur dengan susu, gula dan dengan bahan-bahan lainnya seperti vanila. (MyHealthNewsDaily)