Penulis
Intisari-Online.com – Dalam sebuah ilustrasi, dikisahkan, demi menghemat biaya, pasangan kakak-beradik tinggal indekos dalam satu rumah. Mulanya mereka kompak sebagai kakak-beradik. Namun, karena seringnya bertemu dan berinteraksi, ada perubahan di hati dan perasaan mereka. Sesuatu yang tidak wajar terjadi. Mereka pun melakukan hubungan intim layaknya pasangan suami-istri.
Pernikahan sedarah yang dimaksud di sini adalah antar-sepupu, satu marga, atau yang garis keluarganya dekat, tapi bukan sedarah kandung atau incest. Pernikahan sedarah banyak terjadi biasanya si pasangan baru sadar setelah menurut garis keluarganya.
“Salah satu bahaya yang bisa timbul dari pernikahan sedarah adalah sulit untuk mencegah terjadinya yang terkait dengan gen buruk orangtua pada anak-anaknya kelak,” ujar Debra Lieberman dari University of Hawaii, seperti dikutip livescience. Lieberman menuturkan, pernikahan dengan saudara kandung atau saudara yang sangat dekat, bisa meningkatkan secara drastis kemungkinan mendapatkan dua salinan gen yang merugikan, dibandingkan jika menikah dengan orang yang berasal dari luar keluarga.
Hal ini disebabkan masing-masing orang membawa salinan gen yang buruk dan tidak ada gen normal yang dapat menggantikannya. Nantinya akan menimbulkan beberapa masalah yang menyebabkan anak memiliki waktu hidup pendek. Diketahui, adanya peningkatan risiko tambahan kematian sekitar 1,2 persen dibandingkan pernikahan bukan saudara dekat. Sementara, untuk cacat lahir terdapat peningkatan risiko sekitar 2 persen pada populasi umum dan 4 persen pada pernikahan yang orangtuanya memiliki kekerabatan dekat atau pernikahan sedarah.
Profesor Alan Bittles, direktur dari pusat genetik manusia di Perth, Australia, menjelaskan, sangat penting bagi orang yang akan menikah untuk melakukan pemeriksaan genetik terlebih dahulu, agar bisa mencegah dampak yang mungkin terjadi pada anak-anaknya. Cara ini merupakan penyaringan selektif yang jauh lebih efektif.
Secara genetis, 25 persen anak hasil incest akan mengalami kelainan bawaan. Incest dapat terjadi karena kesengajaan. Namun, incest dapat terjadi pula karena berbagai hal seperti berikut ini.