Find Us On Social Media :

Seks, Rahasia Sukses tim Piala Dunia 2014

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 4 Juli 2014 | 20:30 WIB

Seks, Rahasia Sukses tim Piala Dunia 2014

Intisari-Online.com — Jadwal latihan yang padat, pertandingan yang penuh intrik, tempo bermain yang tinggi, serta stres, benar-benar jadi “makanan” sehari-hari para pemain sepak bola di turnamen selevel Piala Dunia ini. Mereka tentunya memerlukan cara untuk melepaskan ketegangan. Salah satunya, tentu saja, menghabiskan waktu senggang dengan pasangan.

Sayangnya, tidak semua pelatih membebaskan para pemainnya untuk bisa bersama pasangannya masing-masing. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa ada korelasi antara kebebasan bersama pasangan dan prestasi tim di Piala Dunia 2014. Demikian dilaporkan oleh Daily Mail.

Dan ternyata, negara yang melarang pemainnya berhubungan seksual di Piala Dunia 2014 telah tersingkir. Sementara, tim yang menerapkan peraturan lebih santai ternyata melaju terus hingga babak selanjutnya. Jadilah, seks rahasia sukses tim Piala Dunia 2014 yang melaju terus.

Pemain sepak bola dari tim Jerman dan Belanda diizinkan untuk bertemu dengan pasangannya masing-masing. Bahkan mereka boleh tinggal bersama di hotel yang diperuntukkan tim mereka. Tentu saja, mereka bebas bermain seks dengan pasangannya masing-masing. Dan lihat hasilnya, tim Jerman dan Belanda melaju terus hingga perempat final. Rupanya bermain seks rahasia sukses tim Piala Dunia 2014.

Bandingkan dengan tim Perancis, Brasil, dan Kosta Rika yang punya aturan lebih rumit soal seks. Para pemain memang diizinkan bertemu dengan pasangannya, namun tidak tinggal bersama dalam hotel tim. Sedangkan pemain Argentina, Belgia, dan Kolombia baru ini saja diperbolehkan bertemu dengan pasangannya.

Tim yang membiarkan para pemainnya menghabiskan waktu berintim dengan orang yang dicintainya juga dilakukan oleh tim Amerika Serikat, Swiss, Uruguay, dan Nigeria. Hasilnya, mereka berhasil masuk ke babak 16 besar.

Lain halnya dengan tim yang melarang para pemainnya bermain seks dengan pasangannya, seperti Spanyol, Rusia, dan Bosnia Herzegovina, gagal melaju ke babak kedua. Beda halnya dengan tim Cile dan Meksiko, sebenarnya pelatih pun melarang pemain mereka bertemu pasangannya, tetapi tetap saja mereka berhasil hingga 16 besar. Nah kalau begini, apakah seks jadi rahasia sukses tim Piala Dunia 2014 ini?

Seks bukanlah hal terpenting, ini ditekankan oleh beberapa pelatih tim Piala Dunia 2014. Arsitek Brasil Luize Felipe Scolari memperbolehkan pemainnya berhubungan intim dengan pasangannya, tetapi ada syaratnya.

“Mereka boleh saja berhubungan seks normal selama Piala Dunia. Tentunya seks normal itu dilakukan dengan cara seimbang, tidak dengan posisi yang aneh-aneh seperti seks dengan akrobat, misalnya. Tentunya kami pun memberi batas dan survei kepada para pemain,” jelas Scolari.

Sementara, pelatih Kosta Rika, Jorge Luis Pinto, mengaku senang bila melihat pemainnya bisa tenang setelah terlibat aktivitas seksual dengan pasangannya masing-masing. Ia percaya bahwa seks dalam waktu yang lama berefek merugikan buat atlet. Seks dapat mengganggu pemain sebelum pertandingan besar.

Sayang sekali kebijakan ini tidak dipakai oleh Inggris. Padahal, WAGs (istri dan pacar) para pemain Inggris kerap sekali jadi sorotan publik. Mereka pun tersingkir di babak penyisihan grup. Terbukti kah seks jadi rahasia sukses tim Piala Dunia 2014? (kompas.com)