Find Us On Social Media :

Kisah Pasukan Elite Navy SEAL dan SAS yang Sukses Meringkus Dalang Pembantai Warga Muslim Bosnia Tanpa Menderita Korban Jiwa

By Agustinus Winardi, Minggu, 13 Mei 2018 | 06:00 WIB

Personel Navy SEAL dalam kondisi siap tempur

Intisari-Online.comJuli 1997, sejumlah personel SEAL dikirim ke Bosnia dengan misi menangkap tiga penjahat perang dan kemanusiaan Simo Drljaca, Dr Milan Kovacevic, dan Jenderal Radislav Kristic.

Simo dikenal sebagai komandan polisi rahasia kawasan Prijador dan dalang pembunuhan ribuan warga muslim Bosnia serta etnis Kroasia.

Sebagai seorang businessman, Simo memanfaatkan kekuasaannya dengan cara merampas tiap rumah warga muslim lalu menjualnya kepada pembeli lain.

Perampasan yang selalu disertai pembantaian pemilik rumah itu telah memakan ribuan korban.

Milan kendati pekerjaannya berkaitan dengan kesehatan dan kemanusiaan, sebagai walikota Prijador ia telah membuat kebijakan rasial sehingga menimbulkan aksi pembantaian yang memakan ribuan nyawa.

Baca juga: Unik, Pasukan Khusus Indonesia Ternyata Dibentuk Oleh Mantan Serdadu Belanda yang Pernah Menjadi Musuh Pejuang Indonesia

Sedangkan Jenderal Kristic dikenal sebagai komandan pasukan Fouth Force dan bertanggung jawab atas pembantaian 10 ribu warga muslim Bosnia.

Tim SEAL yang berangkat dari AS menuju Tuzla, pangkalan AU AS yang lokasinya dekat Bosnia, diterbangkan dengan pesawat angkut C-130 secara rahasia.

Untuk mengelabuhi mata-mata milisi Bosnia yang terus menerus mengawasi Lanud Tuzla, SEAL yang dipimpin Letnan Mike Dilon diangkut di dalam kontainer yang telah dirancang khusus.

Begitu mendarat di Tuzla, SEAL langsung bergabung dengan SAS Inggris yang dipimpin Commander Michael Lowery.

Dalam operasi gabungan itu, SEAL bertugas sebagai pendukung komunikasi dan misi pengintaian personel SAS.

Baca juga: Minggu Neraka Pendidikan Paling Brutal Navy SEAL untuk Menentukan Seseorang Lulus atau Gagal Jadi Anggota Angkatan Laut AS