Penulis
Intisari-Online.com - Tragedi Trisakti yang tewaskan empat mahasiswa Universitas Trisakti pada 12 Mei 1998 masih menyisakan duka mendalam.
Dilatarbelakangi demonstrasi menuntut lengsernya Presiden Soeharto dari jabatannya, tragedi ini tumbangkan puluhan korban luka.
Kondisi krisis moneter menjadi pemantik aksi para demonstran.
Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendrawan Sie harus mati muda setelah tubuhnya tertembus timah panas.
Beberapa bagian vital tubuh yang dibidik adalah kepala, tenggorokan dan dada.
Tak pelak, momentum penuh luka dan darah tersebut hingga kini masih terkenang khususnya bagi civitas akademika Universitas Trisakti.
Baca Juga :(Foto) Kreatif Parah! Ini 10 Bukti Tak Ada yang Dapat Membatasi Imajinasi Anda
Universitas Trisakti dikenal sebagai salah satu kampus swasata ternama di Jakarta.
Tetapi, masih ada fakta yang belum banyak diketahui masyarakat dari kampus bersejarah ini.
Ternyata, Universitas Trisakti memiliki kampus di pesisir timur Pulau Jawa!
Bisa tebak?
Universitas Surabaya yang akrab disebut UBAYA merupakan kelanjutan dari Universitas Trisakti Surabaya.
Melansir dari website resmi Ubaya.ac.id, kampus ini sudah berdiri sejak tahun 1966 di Kota Pahlawan dengan menyandang nama Universitas Trisakti.
Berdirinya Universitas Trisakti Surabaya tidak lepas dari campur tangan tokoh masyarakat, pendidikan, pengusaha dan pemerintah.
Namun, pada tahun 1968 nama Universitas Trisakti diganti menjadi Universitas Surabaya.
Pergantian nama ini atas dasar prakarsa Ketua Umum Yayasan Universitas Trisakti (Bapak R.Soekotjo Walikota KDH TK.II Surabaya).
Notaris Djoko Soepadmo mencatat pergantian nama dalam akte S.H. No. 25 Tanggal 6 Maret 1968.
Baca Juga :Sudah Coba Fitur Baru Yang Disuguhkan Instagram Ini? Menarik Lho
Lokasi kampus yang bertempat di jala Ngagel Jaya Selatan nomor 169, Surabaya terus berlanjut hingga kini.
Awalnya, UBAYA hanya memiliki 3 fakultas yakni fakultas farmasi, fakultas hukum, dan fakultas ekonomi.
Namun, mantan 'Universitas Trisakti' di pesisir timur Pulau Jawa kini telah miliki puluhan fakultas dari jenjang progam diploma (D3) hingga magister (S2).
Seperti kilas balik pada tragedi 12 Mei 1998, visi dari UBAYA adalah menjadi The First University in Heart and Mind.
Kini, UBAYA berada di bawah kepemimpinan Rektor Joniarto Parung telah menginjak usia 50 tahun.
Meski miliki ikatan dengan saudara tua di Jakarta, UBAYA tetap memiliki jati diri dan keunggulan yang tidak kalah saing. (Intisari-Online.com/Tiur Renata)
Baca Juga :Slogan Hanya Berisi Kata-kata Sampai Suatu Saat Kita Termakan Sendiri oleh Kata-katanya