Pengaruh Penis Bengkok pada Hubungan Seksual Tergantung Kemampuan Penetrasinya

Ade Sulaeman

Penulis

Pengaruh Penis Bengkok pada Hubungan Seksual Tergantung Kemampuan Penetrasinya

Intisari-Online.com - Menurut dokter spesialis andrologi dr Heru H. Oentoeng, MRepro, SpAnd, FIAS, FECSM, pengaruh penis bengkok pada hubungan seksual tergantung kemampuan penetrasinya.

“Apabila penis pria bentuknya agak berbeda dari penis yang normal, namun ketika dalam kondisi ereksi masih bisa penetrasi ke dalam vagina, maka tentu tidak akan terlalu menjadi masalah,” papar Oentoeng.

Akan tetapi, lanjut Oentoeng, jika saat ereksi bentuk penis bengkok secara ekstrem, “Misalnya terlalu mendongak ke atas, terlalu turun ke bawah, terlalu miring ke kanan atau ke kiri, sehingga sulit untuk melakukan penetrasi, maka tentu penis bengkok akan memengaruhi performa pria itu saat melakukan hubungan seksual dengan pasangannya.”

Bengkok yang dimaksud adalah penis pria, terutama pada saat mengalami ereksi, ada yang berbentuk memanjang dan mendongak ke atas, ada yang turun ke bawah, ada pula penis yang bengkok ke arah kiri atau kanan.

Untuk menangani kasus sulit penetrasi karena penis bengkok, kata Oentoeng, jika masalahnya terletak pada posisi berhubungan seksual, maka sebaiknya si pria dan pasangan mencoba-coba posisi atau gaya bercinta yang paling nyaman hingga terjadi penetrasi.

“Saya punya seorang pasien pria yang ketika ereksi bentuk penisnya bengkok dan cenderung terlalu turun ke bawah. Pengaruh penis bengkok ini, ketika berhubungan seks dengan gaya misionaris atau perempuan di bawah, dia tidak bisa melakukan penetrasi. Namun ketika dia berhubungan seks dengan cara doggie style, dapat melakukan penetrasi. Sehingga dia dan pasangannya memilih doggie style untuk saling memuaskan satu sama lain,” papar Oentoeng mencontohkan bagaimana pengaruh penis bengkok pada hubungan seksual tergantung kemampuan penetrasinya.

Akan tetapi, kata Oentoeng, jika memang bentuk penis yang bengkok ekstrem ini sangat mengganggu performa si pria saat berhubungan seksual dan membuatnya menjadi tidak nyaman, “Maka jalan satu-satunya yang perlu ditempuh adalah operasi untuk mengoreksi bentuk penisnya, agar bengkoknya tidak terlalu ekstrem.”

Lebih jauh Oenteong menegaskan mengenai pengaruh penis bengkok pada hubungan seksual tergantung kemampuan penetrasinya, “Penis yang bengkok ini biasanya hanya berpengaruh pada soal apakah ia bisa melakukan penterasi ke dalam vagina dengan nyaman atau tidak. Selain itu, misalnya soal durasi atau lamanya berhubungan seksual, sama sekali tidak dipengaruhi oleh bentuk penis seseorang.”

(Intan Y. Septiani/Tabloidnova.com)