Find Us On Social Media :

Dua Macam Orgasme yang Dirasakan oleh Wanita

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 24 Maret 2015 | 20:00 WIB

Dua Macam Orgasme yang Dirasakan oleh Wanita

Intisari-Online.com – Beberapa wanita merasakan orgasme hanya ketika mendapatkan perangsangan. Namun, ada pula wanita yang masih merasakan kenikmatan itu beberapa menit setelah perangsangan dihentikan atau ketika ia menekankan kelaminnya pad akaki atau bagian tubuh lain dari pasangan bercintanya. Terdapat dua macam orgasme yang dirasakan oleh wanita, yaitu orgasme klitoral dan orgasme vagina.

Orgasme klitoral dicapai melalui stimulus (perangsangan) pada organ klitoris. Organ ini terletak di ujung atas bibir kelamin wanita dan sedikit tertutup. Ukurannya kecil. Ia sama dengan penis pada pria, dimana terdapat banyak sekali saraf sehingga sangat sensitif. Ketika klitoris dirangsang, darah mengalir ke organ kecil ini membuatnya sedikit membesar. Klitoris akan selalu terisi darah, mirip ketika penis ereksi.

Selanjutnya muncul rasa nikmat yang berawal dari bagian itu dan dapat menyebar ke kepala atau ke bawah melalui paha ke kaki. Putting payudara menjadi ereksi dan pada beberapa orang menghasilkan air susu dalam jumlah sedikit.

Kulit di sekujur tubuh menjadi sedikit lebih hangat dan lebih sensitif. Banyak juga wanita yang tubuhnya memerah (blush) dan mulai berkeringat. Ketika rangsangan terus meningkat, beberapa wanita menjadi vokal. Ia mengeluarkan suara tekak/garau, desahan, atau bahkan jeritan. Kontraksi otot vagina terasa bergelombang dan getaran keluar area genital, dan mungkin juga terasa di bagian tubuh lainnya, menandai datangnya orgasme.

Sementara, orgasme vaginal didapat melalui rangsangan pada vagina, bukan klitoris. Beberapa kalangan juga menyebut orgasme jenis ini sebagai orgasme G-Spot. Soalnya, G-Spot ini memiliki peran lumayan besar untuk tercapainya orgasme vaginal.

G-Spot ditemukan oleh dr. Ernst Grafenberg dari Jerman. Letaknya di dalam vagina, kira-kira 2/3 bagian depan sebelah atau liang vagina. Ia dapat ditemukan dengan membayangkan jam kecil di dalam vagina dengan pukul 12.00 mengarah ke pusar.  Mayoritas wanita memiliki G-Spot yang terletak di antara pukul 11.00 dan 01.00 beberapa sentimeter di dalam vagina. Orang lain lagi menggambarkannya sebagai bagian yang tertanam di dalam dinding vagina dan tidak dapat dirasakan oleh sentuhan. Bagian ini pada beberapa wanita akan basah saat rangsangan pada wanita itu bertambah, dan keberadaannya menjadi lebih nyata.

Apabila wanita dapat mencapai orgasme vaginal, maka sebenarnya orgasme klitoral tidak diperlukan lagi. Tetapi banyak sekali wanita tidak dapat mencapai orgasme vaginal. Ini disebabkan daerah G-Spot letaknya tersembunyi di dalam vagina.

Sangat sulit bahkan tidak mungkin wanita mendapatkan orgasme vaginal hanya dengan mengandalkan perangsangan vagina. Namun, pada dasarnya sama seperti orgasme klitoral, orgasme vaginal dapat sangat kuat dan “lebih dalam”. Rasa nikmatnya kuat, suara kerongkongan cenderung lebih dalam, dan tak jarang penikmatnya sampai menyebut-nyebut nama Tuhan. Orgasmenya sendiri merupakan suatu ledakan besar, terasa adanya cairan vagina yang membahasahi dari dalam, menghasilkan rasa hangat, dan basah.

Orgasme G-Spot mungkin akan mengakibatkan dihasilkannya cairan dalam vagina, yang dikenal sebagai ejakulasi wanita. Namun, peristiwa ini tidak selalu terjadi pada wanita. Untuk banyak wanita ejakulasi ini betul-betul alamiah, sementara yang lain tidak pernah mengalaminya.

Dari mana asal cairan ejakulasi wanita itu? Penelitian terakhir mengarah pada satu kelenjar yang membelit uretra wanita. Kelenjar ini digambarkan sebagai sebuah spons. Karenanya, kelenjar itu kemudian disebut spons uretral. Ketika wanita terangsang, spons ini mengembang dan menutup saluran uretra sehingga menutup kemungkinan baginya untuk kencing. Cairan yang dihasilkan selama perangsangan seksual di dalam kelenjar ini adalah cairan alkali, sama dengan cairan prostat pada pria. Cairannya dapat beragam dari bening hingga putih mirip susu. Cairan itulah yang mungkin membuat wanita ejakulasi.

Kekuatan ejakulasi wanita beragam, mulai dari semburan ringan hingga pancuran lurus. Bila hal ini tidak diketahui, banyak pria terkaget-kaget melihat pasangan wanitanya mengalami ejakulasi untuk pertama kalinya. Hal yang sama mungkin membuat wanita bingung ketika ia berejakulasi saat orgasme pertama. Jadi, jika pasangan kita mengalami ejakulasi, yakinlah bahwa itu bukan abnormal, tetapi lebih sebagai sesuatu yang spesial. (Healthy Sexual Life 5)