Intisari-Online.com – Bila kita mengetik kata “testosteron” di google, pasti yang muncul adalah gambar pria kuat di pusat kebugaran, pria mengepalkan tinju dengan wajah marah, atau pria dengan sarat oto di tempat tidur dengan wanita berpakaian minim. Tidak heran, testosteron lebih dikenal sebagai hormon pria yang membuat mereka lebih gemuk, memanajemen kemarahan, dan dorongan seks yang kuat. Padahal, wanita pun memiliki, meski tidak menghasilkan sebanyak tesosteron pada pria. Tapi sejumlah kecil ini bisa membuat emosi dan tubuh wanita menginginkan seks. Seperti halnya pria, tidak baik bila jumlah testosteron pada wanita sedikit. Inilah 5 tanda bila hormon testosteron wanita rendah.
- Tidak lagi tertarik pada seks. Ketika kadar hormon testosteron di bawah normal, mungkin Anda akan kurang menginginkan seks, meskipun pasangan ingin sekali. Ketika terpaksa melakukan hubungan seks, kemungkinan tidak akan menyenangkan seperti sebelumnya, karena penelitian menunjukkan bahwa testosteron rendah dapat mempengaruhi kemampuan wanita untuk mencapai orgasme. Tidak ada obat yang bisa dipakai untuk meningkatkan gairah seks pada wanita, sebaiknya bicarakan dengan dokter bila tiba-tiba dorongan seksual Anda menghilang.
- Tidak bisa menurunkan berat badan. Berjuang untuk menurunkan berat badan (terutama lemak perut) bisa dilakukan dengan berolahraga. Testosteron membantu mengatur penempatan otot dan lemak pada tubuh wanita. Nah, bila kekurangan hormon ini maka akan mengganggu keseimbangan lemak, terutama di sekitar bagian tengah. Juga mempengaruhi kemampuan untuk membangun otot dan bahkan kehialngan otot yang sudah dimiliki. Ketika peneliti mengukur kadar testosteron dan kepadatan otot pada 430 wanita Jepang, usia 40 – 79, mereka menemukan testosteron rendah dikaitkan dengan hilangnya otot di lengan dan kaki mereka dari waktu ke waktu.
- Lelah sepanjang waktu. Normal-normal saja bila mengalami lelah pada suatu waktu sepanjang hari. Tapi bila mengalami lelah sepanjang waktu atau mudah lelah saat berolahraga bisa menunjukkan sesuatu yang lebih buruk daripada membutuhkan lebih banyak kafein. Dalam sebuah penelitian terhadap pria dan wanita di atas usia 65, para ilmuwan menemukan bahwa mereka dengan testosteron rendah mudah merasa lelah, tidak bisa berjalan secepat yang lain dengan kadar testosteron normal, dan tidak aktif.
- Mengalami depresi atau kecemasan. Dalam sebuah penelitian, wanita usia 25 – 46, mereka dengan testosteron rendah lebih mungkin mengalami depresi. Penelitian lain menunjukkan bahwa wanita dengan defisiensi testosteron berkepanjangan sering kali lebih cemas dan lebih tertekan daripada wanita dengan kadar testosteron normal.
- Tulang yang lemah. Osteoporosis, yang menyebabkan tulang lemah, sering dianggap penyakit wanita karena estrogen yang rendah, yang merupakan faktor kunci dalam hilangnya kepadatan tulang. Tetapi penelitian menunjukkan bahwa rendahnya tingkat testosteron pun dapat menurunkan kekuatan tulang Anda, menurut Harvard Health. Pria dan wanita yang memiliki tingkat testosteron rendah dianggap “lemah” sebagian karena mereka tidak bisa menjabat tangan dengan erat. Bagi kebanyakan wanita, kurangnya estrogen bisa menjadi alasan terjadinya osteoporosis, apalagi setelah menopause, ketika hormon turun drastis. Menggantikan estrogen saja tidak cukup jika testosteron juga tidak seimbang.
Nah, itu tadi
5 tanda bila hormon testosteron wanita rendah. Semoga ini tidak terjadi pada Anda! (
prevention)