Intisari-Online.com - Setiap pasangan tentunya memiliki jadwal sendiri untuk sesi bercinta. Tidak hanya sekadar untuk memenuhi hasrat, namun tahukah kita ternyata ada alasan ilmiah mengapa pasangan harus rutin bercinta? Manfaat yang diperoleh, mulai dari terhindar kanker hingga membuat otak jenius.
Rutin bercinta dapat menurunkan risiko kanker prostat. Sebuah studi di Havard Medical School, menunjukan bahwa pria yang lebih sering ejakulasi, maka akan mengurangi risiko berkembangnya kanker prostat hingga 22%.
Peneliti di Wilkes University, Pennsylvania, menemukan pasangan yang berhubungan seks setidaknya dua kali seminggu akan lebih banyak mengeluarkan antigen, semacam immunoglobulin A, yang dapat membantu melawan flu.
Berhubungan seks akan membuat seseorang tetap merasa muda dan lebih percaya diri. Studi yang dilakukan peneliti dan neuropsikolog klinis di Skotlandia, David Weeks, menunjukan bahwa pasangan yang usianya sudah tidak muda melakukan hubungan seks sebanyak tiga kali semninggu dan mereka benar-benar nyaman serta mendapatkan kepercayaan diri, terlebih tentang identitas seksualnya.
Percayakah kita ternyata berhubungan seks dapat menghilangkan kram atau nyeri perut pada perempuan saat menstruasi. Studi yang dilakukan pada tahun 2000, menunjukkan bahwa 9% dari 1.900 wanita bermastubasi hanya untuk menyingkirkan kram menstruasi mereka.
Berhubungan seks secara rutin juga dapat meningkatkan kesuburan, dengan demikian peluang untuk memiliki bayi akan lebih besar. Bahkan, studi terbaru di Fertility and Sterility menemukan bahwa bercinta membantu mempersiapkan sistem kekebalan tubuh untuk kehamilan.
Bercinta juga dapat menurunkan tekanan darah dan tingkat stres. Hal ini dibuktikan pada studi tahun 2005 yang menyebut bahwa orang-orang yang berhubungan seks memiliki tekanan darah yang lebih rendah dan tingkat stres yang tidak tinggi daripada mereka yang tidak melakukan.
Alasan ilmiah mengapa pasangan harus rutin bercinta yang terakhir karena dapat membuat seseorang menjadi jenius. Penelitian yang dilakukan terpisah di University of Maryland dan Konkuk University di Korea Selatan menemukan bahwa tikus yang melakukan hubungan seks cenderung tidak stres, sehingga fungsi otak akan lebih aktif dan menjadikan mereka berpikir lebih cerdas. Meski penelitian tidak dilakukan pada manusia, namun mungkin ini dapat menjadi pertanda baik pula bagi manusia. (womansday.com)