Penulis
Intisari-Online.com - Pagi-sore kena macet sih biasa. Tapi kalau cinta ikut-ikutan macet? Yuk, segera cari jalan alternatif agar Anda dan si dia tak terjebak dalam cinta tak berujung.
1. Anda dan si dia tak punya kesamaan. Bertengkar sih jarang, tapi Anda maupun si dia tak punya kesamaan hobi atau pun gaya hidup. Bila kondisi ini membuat Anda dan kekasih menjadi kurang kompak dan terkesan jalan sendiri-sendiri, saatnya membuat sebuah kesamaan. Misalnya, entah itu Anda yang mencoba hobinya, ia yang mencoba hobi Anda, atau sama-sama mencoba hobi baru. Memberi kesempatan untuk lebih banyak menikmati waktu berdua dengannya.
2. From date to mate. Kenangan bersama mantan bisa membuat hati terjebak di masa lalu. Dan akhirnya menghalangi tumbuhnya cinta baru. Walau mantan terlihat perfect, namun yakinkan hati bahwa ia bukan lagi orang yang mencintai Anda. Fokuslah pada seseorang yang kini rela mengorbankan waktunya untuk bisa selalu ada saat Anda membutuhkannya.
3. Mama-papa tak setuju. Ada alasan mengapa orang tua kerap ikut campur tentang siapa pria yang kita pilih sebagai pendamping. Seperti yang dilansir dari News, orang tua akan menilai pasangan kita berdasarkan 3 kategori, yaitu cinta, dukungan, dan finansial. Tanyakan dengan baik apa alasan mereka tak menyukai si dia, siapa tahu hanya karena mereka belum mengenal si dia lebih dalam. Intinya, jangan sampai kita menyesal karena mengabaikan saran dari orang-orang terdekat.
4. Jarang kompak. Dikit-dikit bertengkar, dikit-dikit marahan. Hubungan yang dipenuhi argumen tentu jadi kurang menyenangkan. Namun penyebab pertengkaran ternyata bukan karena perbedaan, melainkan rasa enggan untuk mendengarkan satu sama lain. Ingat, cinta tak sama dengan pertandingan. Saat adu argumen misalnya, tak perlu mencari siapa yang pendapatnya paling benar, melainkan carilah cara agar pendapat itu bisa sejalan. Bila memang pendapatnya lebih baik, jangan gengsi untuk menerima.
5. Sahabat yang hilang. Sampai ada rumus yang mengatakan: 1 kekasih baru = 2 sahabat hilang. Inilah studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Oxford University, Inggris. Bila komunikasi dengan sahabat sudah mulai berkurang atau mereka kini ‘menghilang’, gunakan social media sebagai cara merekatkan hubungan. Sering-sering mention akun mereka agar hubungan emosional tetap terjaga.
6. Dia genit. Memergoki si dia bertingkah manis di depan perempuan lain, jangan dulu menghabiskan malam dengan menangis. Psikolog Joel Curtis mengatakan, malu untuk berkata jujur tentang apa yang kita rasakan, lalu berharap dia akan berubah dengan sendirinya, adalah langkah yang kurang efektif. Buatlah obrolan santai tentang apa yang kita rasakan. Misalnya, “Sayang, aku cemburu deh kalau kamu dekat sama Anita.” Setelah itu, berikan dia kesempatan untuk menjelaskannya.. Bila ia mulai mengubah sikap, tandanya ia menghargai apa yang kita rasakan. Jika sebaliknya, coba deh pikir ulang. Apa dia layak dipertahankan?
7. Anda tidak suka dengan teman-temannya. Bagi pria, sahabat adalah hal penting dalam hidup mereka. Luangkan waktu lebih banyak dengan mereka, siapa tahu mereka sebenarnya orang-orang yang menyenangkan. Bila tak bisa klik sama sekali, lebih baik habiskan waktu dengan sahabat dekat saat ia kumpul dengan teman-temannya itu.
8. Telanjur berbohong. Demi membuatnya terkesan saat pdkt, Anda telanjur bilang kalau Anda adalah penggemar bola. Sayangnya, tak sedikit pun Anda tertarik dengan olahraga yang satu itu. Berusaha membuatnya terkesan boleh, selama kita tak berbohong tentang diri sendiri. Namanya kebohongan, serapat apa pun kita simpan, cepat atau lambat bisa ketahuan juga.
(Ayunda Pininta Kasih/Equita Maulidya /chicmagz.com)