Find Us On Social Media :

Ngantor Sambil Ngemong (2): Mitna Izin Bos

By Moh Habib Asyhad, Sabtu, 25 Januari 2014 | 06:30 WIB

Ngantor Sambil Ngemong (2): Mitna Izin Bos

Intisari-Online.com - Tidak ada aturan khusus memang yang mengatur membawa anak ke kantor; baik itu yang melarang atau yang menganjurkan. Juga tidak pernah sekalipun dituangkan di Undang-undang Ketenagakerjaan.

“Karena tidak pernah ada yang tertera secara tekstual, kebiasaan ini seolah hanya menjadi kesepakatan internal kantor,” ujar Dra. Rahmitha P. Soendjoejo, Psi., Psikolog dari Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI).

Rahmitha menambahkan, biasanya kalo bosnya perempuan dan kebetulan juga seorang ibu, dia akan cenderung lebih permisif memberi izin karyawannya untuk membawa serta anaknya menemaninya bekerja. Artinya, selama itu tidak mengganggu kerja si ibu di kantor. Apalagi jika si ibu masih dalam fase menyesui akan semakin dimaklumi jika sesekali menyusui di sela-sela kerjanya.

Jadi, poin pentinya adalah izin. Siapa pun bosnya, sudah seharusnya meminta izin terlebih dahulu kepada atasan. Bahkan si bos merupakan sosok yang oke-oke saja, tetap harus ada tanda kulonuwun terlebih dahulu, biar lebih afdal.

Jelaskan alasannya kenapa harus membawa si kecil ke kantor; apakah karena tidak ada yang merawat di rumah, atau memang kita sengaja membawanya untuk mengenalkan pada anak ikhwal kesibukan di dalam kantor.

“Ini penting karena tidak semua atasan bersifat wellcome. Ada atasan yang sama sekali tidak keberatan karyawan perempuannya membawa anak daripada mereka membolos dengan alasan menjaga anaknya yang di rumah sendirian,” ujar Rahmitha.

Kegiatan membawa akan ke kantor biasanya dilakukan ketika pembantu sedang menikmati liburan di kampung. Umumnya kantor lebih fleksibel dan membiarkan karyawannya sibuk membawa anak masing-masing.

Meski demikian, jika terlalu sering membawa si kecil ke kantor tetap akan mengganggu rekan yang lain. Rasanya berat untuk mengharapkan sikap toleransi dari rekan kerja terus menerus, apalagi ketika sedang dikear tenggat.

Artikel ini pernah ditulis di Intisari edisi Kumpulan Artikel Psikologi Anak 3 oleh Santi Hartono dengan judul “Ngapain Aja Sih Ibu di Kantor?”