Find Us On Social Media :

Ingin Sukses? Hindari 5 Sikap Ini!

By Chatarina Komala, Selasa, 4 Maret 2014 | 18:30 WIB

Ingin Sukses? Hindari 5 Sikap Ini!

Intisari-Online.com-- Kesuksesan adalah hak semua orang. Namun, bagaimana seseorang mampu bersikap menjadi tetap penentu kesuksesan. Bahkan, para peneliti menemukan, "sikap seseorang" memiliki kadar penentu kesuksesan yang lebih baik daripada IQ, pendidikan, dan faktor lainnya.Mereka yang memiliki pandangan hidup positif lebih sehat, mampu memiliki hubungan yang lebih baik dan bisa melangkah lebih jauh dalam karir. Namun jika tidak berhati-hati, kita juga dapat terjerumus dalam sikap-sikap negatif yang mampu merusak karir Anda. Berikut adalah lima sikap yang harus dihindari oleh seseorang ketika ingin sukses. 1. Berpikiran negatifHampir setiap saat, pikiran akan rentan oleh pikiran buruk dan sikap pesimis. Ketika atasan memberi tugas baru atau melihat rekan kerja lain mendapat pujian dari atasan, alih-alih menjadikan hal tersebut sebagai tantangan yang memotivasi, kita justru memenuhi pikiran kita dengan pandangan-pandangan negatif yang menyesatkan.Pikiran buruk seperti ini hanya akan membuat kita stres. Akibatnya, fokus dalam menyelesaikan pekerjaan pun berkurang. Jadi, daripada hati dan pikiran kita jadi tak sehat, segera alihkan pikiran kepada hal positif. (Baca juga: 7 Cara Ampuh Mengusir Pikiran Negatif)2. Hobi minta maafMeminta maaf saat melakukan kesalahan memang sikap yang benar. Tapi, meminta maaf saat kita tak melakukan kesalahan tentu akan mejadi hal aneh. Di satu sisi, kita mungkin tak bermaksud sombong. Tapi, ini justru menunjukkan kepercayaan diri yang rendah. Hasil penelitian dari Chartered Menagement Institute  menemukan, sebanyak 60 persen perempuan mencapai posisi manajer junior. Namun, beberapa di antaranya tumbang saat akan mencapai posisi puncak. Hanya 20 persen perempuan yang menjadi manajer senior. Menurut Ann Francke, Chief Executive dari Chartered Management Institute, perempuan akan mengatakan maaf dan menjelaskan secara berlebihan. "Dibandingkan hanya duduk dan mengikuti rapat, mereka mengatakan, “Maafkan saya. Saya harus mengantar anak ke sekolah atau anjing sakit." Berbeda dengan pria yang hanya mengatakan “Maaf saya terlambat`”dan langsung duduk mengikuti rapat. Fenomena ini dikenal dengan sorry skirt," ujar Ann. 

3. Group thinkerGroup thinker adalah pemikir kolot yang senang berkelompok. Salah satu cirinya, mengeluh setiap ada tugas atau hal baru yang diterapkan di kantor. Biasanya kelompok ini berisi kumpulan karyawan senior. Maka jangan heran, ketika sedang bekerja secara tim, kita akan sering mendengar kalimat, "Kami tidak bisa melakukan itu karena tidak tebiasa melakukannya. Di kantor ini tidak ada yang seperti itu."Bila begitu, segeralah menjauh sebelum mereka mengganggu karir Anda. 4. Mudah percayaPercaya pada perusahaan memang sah-sah saja. Namun kita harus tahu, tak semua hal bisa dipercaya. Ketika atasan selalu menunda kenaikan gaji atau bahkan tak pernah ada promosi selama bertahun-tahun kita bekerja, saatnya bertanya pada atasan. Diskusikanlah keresahan yang kita rasakan. Jika memang ada sesuatu yang mengganjal, tak ada salahnya mengonfirmasi langsung pada bagian HRD. 5. Biang gosipHindari kebiasaan bergosip selama di kantor. termasuk hindari rekan kerja yang hobi bergosip. Pasalnya, ada dua jenis gosip, gosip ringan dan ada juga gosip yang sudah menjurus ke arah bahaya. Terjebak dalam kelompok penggosip akan membuat image Anda tak baik dan ini sangat mempengaruhi perjalanan karier Anda. (Chicmagz)