Penulis
Intisari-Online.com - Hobi berimajinasi memang kerap ditemui pada sebagian besar anak-anak yang masih menginjak usia dini. Berlagak menjadi satu tokoh favoritnya, mereka bertindak seakan-akan bukan dirinya. Ketika berhadapan dengan anak macam ini, Anda tak perlu khawatir. Justru Anda harus berbangga, karena imajinasi menandakan mereka anak yang pintar.Tiga tahun pertama yang berartiBayi dilahirkan dengan sekitar 100 miliar sel di otaknya. Nantinya, masing-masing sel-sel otakitu salingmengirim dan menerima sinyal-sinyal listrikuntukmenciptakan hubungan antara sel-sel otak.
Koneksi iniakanberubah menjadi jaringan ( atau sering disebut sirkuit) yang memungkinkan ia berpikir dan belajar. Koneksi yangterusdigunakanakanmenjadi permanen, sedangkan yang tidak digunakan lagi (atau jarang digunakan) mungkin hilang.
Pada usia anak yang menginjak tiga tahun,otak telah membentuk sekitar 1.000 triliun koneksi.“Jalur” yang saat inisedang ditempaini kelak akan digunakanhinggasisa hidupnya.
Itulahsebabnya para ahlisangat menekankan agar ditiga tahun pertamakehidupan bayi, Anda sebagai orang tua wajib memperlakukan anak-anaknya dengan sangat baik.(Baca juga: Kurang Imajinasi, Kurang Daya Ingat)Ciptakan dunia yang lebih menarik
Sebagai orang tua, Anda bisa membantu tumbuh kembang anak dengan menciptakan dunia yang lebih menarik bagi si anak. Bantu ia mengekspos segala hal baik (pengalaman baru melalui suara, rasa, aroma, dan lain sebagainya), bahkan Anda juga bisa menjadikan dunianya lebih menarik, misalnya denganbermain, bernyanyi, membaca, dan lainnya.(Baca juga: Memilih Mainan Untuk Anak)Ajar si anak menggunakan imajinasinya. Meski pada saat itu sulit bagi Anda mengetahui apa yang ada di pikiran mereka karena kemampuan verbal balita yang belum begitu baik, Anda bisa melihat imajinasi mereka ketika mereka meniru hal-hal di sekelilingnya. Nah, perilaku ini biasanya sering muncul di usia 18 sampai 20 bulan. (Tabloid Nova)