Anak Introvert Lebih Cocok Homeschooling?

Birgitta Ajeng

Penulis

Anak Introvert Lebih Cocok Homeschooling?

Intisari-Online.com - Beberapa orang beranggapan, tidak semua anak bisa belajar dengan sistem homeschooling. Katanya, anak-anak yang memiliki kreativitas dan inovasi tinggi, serta anak introvert lebih cocok homeschooling.

Namun menurut psikolog pendidikan Dien Nurdini Nurdin, M.Psi. (Adin), kepribadian introvert-ekstrovert tidak semata-mata bisa menentukan seorang anak lebih cocok untuk homeschooling.

(Baca juga: Beberapa Pertimbangan untuk Ber-Homeschooling)

Dengan kata lain, anak introvert tidak berarti lebih cocok, juga tidak berarti mengundang kekhawatiran kurang berkembangnya kemampuan sosial.

Kata Adin, dalam psikologi, yang membedakan anak introvert dan ekstrovert adalah sumber energi yang mereka miliki. Anak introvert membutuhkan waktu-waktu sendiri untuk mengembalikan energinya, sementara terlalu sering berkumpul dengan orang lain dapat menguras energinya.

Sementara orang ekstrovert lebih cepat stress jika selalu sendiri, dan membutuhkan waktu-waktu berkumpul dengan teman. Namun hal tersebut tidak berarti orang introvert tidak mampu bersosialisasi.

Ada juga orang yang pandai berbicara, menyenangkan untuk diajak berkumpul dengan teman, bahkan profesinya menuntut ia untuk tampil di depan umum, walaupun ia seorang introvert.

Jadi introvert-ekstrovert lebih berkaitan dengan waktu-waktu yang mereka butuhkan untuk mengumpulkan kembali energi mereka, bukan kemampuan sosial.

"Kita jangan membayangkan bahwa homeschooling hanya kegiatan belajar privat di rumah,” kata Adin.

Namun, homeschooling yang benar justru juga melibatkan anak pada aktivitas sosial di luar rumah, seperti kursus-kursus, ekstrakurikuler, kunjungan lapangan, atau tergabung dalam komunitas homeschooling sehingga tetap memungkinkan bekerja kelompok.

(Baca juga: 5 Langkah Menuju Sukses Homeschooling)

Hal ini yang menjawab beberapa penelitian mengapa homeschooling yang dijalankan secara benar justru tidak menghambat kompetensi sosial anak.

Dengan kegiatan sosial yang beragam, anak dapat lebih terlatih kemampuan sosialnya karena terbiasa berkomunikasi dengan orang berbeda usia. Meski demikian, salah satu hambatan adalah kurangnya pergaulan dengan teman-teman sebaya, meski dapat diminimalisir dengan ikut komunitas homeschooling.