Find Us On Social Media :

Lima Cara Hadapi Masa Transisi

By Chatarina Komala, Sabtu, 29 Maret 2014 | 13:00 WIB

Lima Cara Hadapi Masa Transisi

Intisari-Online.com - Setiap orang pasti pernah mengalami masa transisi. Memang, bagi sebagian orang, menghadapi  masa transisi tak selalu berjalan mudah. Banyak transisi hidup yang lebih sulit dijalani, seperti transisi dari masa kanak-kanak ke masa pubertas, pernikahan ke perceraian, sekolah ke perguruan tinggi, dan lain sebagainya.Sebuah perubahan kerap memiliki dampak besar pada seseorang. Akibatnya, tak jarang yang diliputi kecemasan, kebingungan, dan sulit beradaptasi saat harus berhadapan dengan masa transisi. Berikut ini adalah lima cara dalam menghadapi masa transisi. (Baca juga: Dapatkan Keseimbangan dalam Perubahan

1. Sadarilah bahwa transisi tak bisa terelakkan  Tidak ada gunanya membuang-buang energi untuk menghentikan perubahan. Seperti pubertas atau menjanda, peristiwa ini terjadi secara alami harus terjadi. Cobalah untuk menerima perubahan. 
2. Mencari pilihan lain    Alih-alih menjadi pasif dan membiarkan perubahan terjadi, Anda bisa mencoba untuk menjadi aktif dengan mengantisipasi apa yang bisa terjadi, bagaimana Anda bisa membuatnya lebih baik, dan bagaimana memecahkan masalah ketika perubahan muncul. 
3. Luangkan waktu untuk mengakui masa lalu, masa kini, dan apa yang Anda yakini adalah masa depan   Mungkin ini akan terlihat sia-sia bagi Anda. Namun, meluangkan waktu untuk memikirkan masa lalu, kini, dan masa depan Anda akan mengubah perspektif Anda dalam memandang dunia. Selain itu, Anda juga dapat lebih mampu dalam meneliti asal usul masalah dari masa lalu, melakukan inventarisasi kemampuan sat ini, hingga akhirnya membiarkan diri Anda berharap untuk masa depan.   
4. Jika Anda menemukan ada kemarahan atau kesedihan, atau emosi lainnya yang menahan Anda, ungkapkanlah hal tersebutBanyak dari Anda yang terus-menerus menjejalkan emosi, terutama yang negatif, karena masyarakat cenderung lebih mengedepankan logika dan kecerdasan ketimbang emosi, bahkan kebahagiaan. Padahal, emosi ini adalah jalur ke bagian intuitif yang mendalam dari diri kita sendiri yang perlu diungkapkan dan ditangani.
 
5. Mendidik diri sendiri tentang apa artinya transisi ini buat AndaMisalnya, seorang wanita yang akan memasuki masa menopause membaca tentang topik tentang menopause sebanyak yang dia bisa. Dia menyadari bahwa baginya, dengan menopause ia tidak perlu khawatir tentang pengendalian kelahiran atau berurusan dengan periode menstruasi.  
Anda perlu menekankan pada diri Anda sendiri, bahwa Anda patut senang bahwa perubahan terus-menerus berlangsung. Jika Anda tidak menyukai apa yang terjadi pada Anda sekarang, tunggu beberapa saat dan itu akan berubah. (Huffingtonpost)