Find Us On Social Media :

Kini, Pasangan Selingkuh Pun Tak Sungkan Lakukan 'Sex Selfie'

By Chatarina Komala, Selasa, 8 April 2014 | 19:30 WIB

Kini, Pasangan Selingkuh Pun Tak Sungkan Lakukan 'Sex Selfie'

Intisari-Online.com - Ber-selfie ria memang sah-sah saja, selama hal tersebut masih memberi dampak positif. Namun, baru-baru ini, sebuah situs kencan AshleyMadison.com menemukan, bahkan pasangan selingkuh pun tak sungkan memotret diri saat sedang berhubungan seks, atau bisa disebut dengan sex selfie.

Perwakilan dari situs kencan AshleyMadison.com mencoba menjawab soal kehidupan cinta sejumlah orang yang kerap berkencan dengan wanita atau pria yang bukan pasangannya. Terlihat, 71 persen responden pria dan 60 persen responden wanita di Inggris mengaku pernah melakukan sex selfie, baik dalam format foto atau video. Sementara rata-rata orang di dunia yang pernah melakukan sex selfie sebanyak 60 persen.(Baca juga: Felfie, Fenomena Selfie Petani Australia)Sex selfie ternyata populer Fenomena sex selfie ini  ternyata juga sangat populer dilakukan di Taiwan dan Jepang. Namun di Prancis, sebanyak 38 persen lelaki dan 34 persen wanitanya mengatakan, mereka lebih suka melakukan solo sex selfie alias memotret diri tanpa busana tanpa pasangan.

Dilansir dari Huffington Post, seksolog Dr Eric Anderson dari University of Winchester, mengatakan, "Yang menarik, fakta di atas terjadi pada generasi tua. Bagi saya, yang juga menarik adalah kebiasaan memotret diri saat berhubungan seks mengindikasikan adanya kebebasan secara seksual pada diri seseorang. Orang yang lebih muda tentu membuat sex selfie lebih banyak ketimbang yang lebih tua. Dan saya melihat, teknologi digital sangat membantu mereka berkreasi secara seksual dan berani menunjukkannya ke khalayak."

Terlepas dari fenomena sex selfie, penulis The Monogamy Gap: Men, Love and the Reality of Cheating ini menilai perilaku monogami atau hanya memiliki satu pasangan mulai mengalami pergeseran. Banyak orang masih memiliki harapan untuk menikah, namun di sisi lain juga memiliki hasrat untuk bisa tidur dengan orang lain sepanjang hidup mereka.

"Manusia sebenarnya sudah terstruktur untuk hidup secara monogami, hanya dengan satu pasangan saja. Secara budaya, mereka juga tak punya pilihan lain ketika memulai suatu hubungan dengan lawan jenisnya.  Dalam pandangan saya, pasangan harus terbuka. Hubungan seksual haruslah seimbang dan selayaknya dilakukan dengan satu pasangan saja," paparnya.(Baca juga: Selfie Picu Peningkatan Operasi PlastikSeks tak harus jadi prioritas  

Lantas apa saran Dr Anderson bagi orang-orang yang sudah menikah tapi tetap melakukan hubungan seksual dengan yang bukan pasangannya? Pertama-tama ia menekankan, setiap pasangan harus menyadari bahwa jarang melakukan hubungan seks sebenarnya tergolong normal."Seks menjadi prioritas karena secara pikiran kita membuatnya jadi begitu. Tapi ketika kita menganggapnya itu bukan hal yang sangat utama dalam hidup, ya, tak akan terjadi perselingkuhan. Kehilangan hasrat seksual sesaat juga bukan suatu hal yang aneh, sangat normal, kok," ujarnya.

Yang jadi masalah adalah ketika kita menganggap seks sebagai faktor utama untuk mengukur kualitas hubungan. Orang muda kadang berpikir, ketika berhenti berhubungan seks itu artinya hubungan cinta mereka sudah berakhir. Padahal pada kenyataanya, itulah awal dari sebuah hubungan. (Intan Y. Septiani/ Tabloid Nova)