Penulis
Intisari-Online.com - Bek Barcelona, Dani Alves, mengatakan, tindakan negatif rasisme harus ditanggapi positif. Hal itu berkaitan dengan insiden pelemparan pisang oleh seorang suporter Villarreal kepadanya, pada laga Primera Division, di Stadion El Madriga, Minggu (27/4/2014)."Reaksiku adalah mengambilnya dan menggigitnya. Itu tak direncanakan karena aku tak bisa membayangkan bahwa satu pisang dilempar ke lapangan. Menurutku, sikap negatif harus dibalas dengan sikap positif. Itu membuat perbedaan dibanding membalas dengan cara lain," aku Alves.
(Baca juga: Melawan Rasisme Melalui Lagu)
Tindakan suporter itu dinilai sebagai pelecehan rasial. Villarreal pun menjatuhkan sanksi larangan permanen menonton di stadion kepada suporter tersebut."Villarreal ingin menyampaikan bahwa klub ini sangat menyesalkan dan mengecam insiden yang terjadi kemarin, pada pertandingan melawan Barcelona, ketika seorang suporter melemparkan sesuatu ke lapangan El Madrigal," ujar Villarreal."Berkat petugas keamanan dan dukungan luar biasa dari pendukung (Villarreal), klub telah mengidentifikasi pelaku dan memutuskan untuk membatalkan tiket musimannya, dan secara permanen melarangnya masuk Stadion El Madrigal.""Sekali lagi, klub kami ingin menyampaikan bahwa kami memiliki komitmen kuat untuk mempromosikan rasa hormat, kesamaan, sportivitas, dan fair play, baik di dalam maupun di luar lapangan. Dengannya, kami juga sepenuhnya menolak tindakan apa pun yang bertentangan dengan prinsip-prinsip tersebut, antara lain kekerasan, diskriminasi, rasisme, dan xenophobia," demikian pernyataan Villarreal.Sementara itu, cara Alves bereaksi terhadap pelemparan itu mendapatkan dukungan dari banyak pihak. Neymar, Sergio Aguero, Hulk, Luis Suarez, dan David Luiz mengunggah foto ke media sosial yang menunjukkan masing-masing dari mereka sedang menggigit pisang. Bahkan, Presiden Brasil Dilma Rousseff juga mengapresiasi cara Alves menanggapi insiden itu."Tindakan Alves adalah respons yang berani dan tegas dalam dunia olahraga. (Brasil) akan memenangi perlawanan terhadap rasisme di dunia olahraga pada Piala Dunia. Kami akan menunjukkan kekuatan kami dalam sepak bola dan dalam kehidupan, yang lahir dari perbedaan etnis dan bahwa kami bangga akan hal ini," ujar Rousseff."Semua dukungan itu mengejutkanku. Tindakanku itu betul-betul spontan, kulakukan tanpa berpikir soal efeknya," kata Alves."Kita berada dalam abad ke-21. Dunia telah berubah, dan kita harus menyesuaikan diri dengan perubahan itu. Aku senang karena bisa menciptakan efek ini, dan semoga ini bisa menjadi salah satu cara untuk menghentikan sikap-sikap seperti ini," tambahnya. Ini adalah contoh bagus dari Alves yang melawan tindakan negatif rasisme dengan positif. (Kompas)