Find Us On Social Media :

10 Penyebab Suami Tak Bahagia dalam Berkeluarga (1)

By Birgitta Ajeng, Rabu, 30 April 2014 | 19:15 WIB

10 Penyebab Suami Tak Bahagia dalam Berkeluarga (1)

Intisari-Online.com - Hal yang paling menggelisahkan dalam membangun rumah tangga adalah ketika mengetahui salah satu dari pasangan tidak bahagia. Seorang suami bisa jadi memendam ketidakpuasannya dalam berumah tangga. Berikut ini adalah penyebab suami tidak bahagia dalam berkeluarga:

1. Istri terlalu menuntut tanggung jawab

Walaupun Anda bekerja di kantor, menjadi ibu rumah tangga, atau melakukan keduanya, Anda dan suami sebenarnya sama-sama frustrasi, karena sama-sama merasa memiliki begitu banyak tanggung jawab. Sangat alamiah jika reaksi Anda menuntut suami untuk lebih mengerti Anda. Namun sebenarnya, tuntutan Anda tak akan terlalu didengar oleh suami.

(Baca juga: Menjaga Perkawinan Tetap Aman (1): Harus Siap Buka-bukaan)

"Daripada menuntut lebih banyak kepada suami, sebaiknya Anda memahami bahwa ia akan memerlukan lebih banyak waktu untuk mengerti apa yang Anda inginkan,” kata Kara Thompson, terapis pernikahan dan keluarga dari Lenexa, AS. “Lebih baik Anda berdua saling mendengarkan di saat kondisinya sedang tenang, sehingga bisa lebih fokus pada apa yang menjadi masalahnya.

2. Anda lebih sibuk dengan urusan pribadi dan anak-anak

Kabar baik, jika Anda dan suami merasa sama-sama membutuhkan waktu untuk dilewatkan bersama. Itu artinya, Anda sudah berada di jalur yang benar. Langkah berikutnya, tinggal menetukan siapakah yang akan menyusun rencana untuk menentukan di mana kalian akan melewatkan waktu bersama, sekadar makan malam di restoran atau liburan bersama di akhir pekan?

Namun yang terpenting adalah kebersamaannya, dibandingkan tempat atau cara Anda melewatkan waktu berdua.

3. Hanya membicarakan soal anak-anak

Membicarakan soal anak adalah soal penting. Namun para ahli mengatakan, ada kalanya Anda dan suami juga menyempatkan waktu hanya berdua. Ketika anak-anak sudah tidur, sempatkan untuk mengobrol berdua di luar soal anak.

(Baca juga: Menjaga Perkawinan Tetap Aman (2): Pahami Konflik dengan Baik)

Misalnya, membahas dan mendiskusikan soal berita yang sedang hangat di televisi, atau membahas soal pakaian apa yang baiknya dipakai oleh Anda dan suami ketika harus mendatangi suatu resepsi di akhir pekan depan. Tujuannya, agar Anda berdua tetap memiliki koneksi satu sama lain.