Find Us On Social Media :

10 Penyebab Suami Tak Bahagia dalam Berkeluarga (2)

By Birgitta Ajeng, Rabu, 30 April 2014 | 19:30 WIB

10 Penyebab Suami Tak Bahagia dalam Berkeluarga (2)

Intisari-Online.com - Hal yang paling menggelisahkan dalam membangun rumah tangga adalah ketika mengetahui salah satu dari pasangan tidak bahagia. Seorang suami bisa jadi memendam ketidakpuasannya dalam berumah tangga. Berikut ini adalah lima hal lainnya penyebab suami tidak bahagia dalam berkeluarga:

1. Dianggap tak pernah membantu

Jika Anda merasa tak bahagia karena suami dianggap tak banyak membantu terutama soal membereskan urusan rumah tangga, yakinkan apakah Anda pernah memintanya membantu membereskan pekerjaan rumah? “Bicarakanlah dengannya dan biarkan dia tahu, dia pun akan selalu butuh bantuan saat di rumah,” kata Thompson.

(Baca juga: Komunikasi Seksual Suami-Istri)

Agar suami terasa adil saat melakukan pekerjaan rumah, bagilah tugas dengan beban yang sama. Misalnya, Anda memasak dan suami mencuci piring. Anda berdua bisa melakukannya bersamaan di dapur sambil mengobrol atau bercengkrama.

2. Sering ditegur akibat jarang beribadah

Jika salah satu pasangan dianggap tidak taat beribadah, tentu akan memengaruhi yang lainnya. Sebaiknya Anda dan suami memang berada di jalur yang sama soal beribadah agar suasana di rumah tetap harmonis. “Jika merasa suami tak taat beribadah, Anda memang harus jujur kepada diri sendiri dan suami.

Mungkin Anda berdua harus berkonsultasi dengan pemimpin keagamaan, sesuai agama yang Anda berdua anut agar bisa sama-sama menjalankan ibadah tanpa hambatan.

3. Merasa ditolak saat diajak berhubungan seksual

Anda dan suami seharusnya selalu berada dalam siatuasi yang adil selama berada dalam pernikahan. Sehingga tak ada satu pun yang lebih dominan dibandingkan yang lainnya, termasuk soal seks. Merasa ditolak saat diajak berhubungan seksual menjadi salah satu penyebab suami tidak bahagia dalam berkeluarga.

(Baca juga: Kata Siapa Hasrat Seksual Wanita dan Pria Beda?)

“Ketika Anda berdua sudah menikah untuk waktu yang cukup lama, memang akan menjadi ganjalan ketika salah satu pihak meminta adanya perubahan soal kegiatan seksual,” kata Thompson. Ada baiknya Anda berdua datangi konselor keluarga jika soal seksual menjadi hal utama masalah rumah tangga Anda.