Find Us On Social Media :

Ketika Anak Cemas di Hari Pertama Sekolah (1)

By Birgitta Ajeng, Selasa, 24 Juni 2014 | 15:00 WIB

Ketika Anak Cemas di Hari Pertama Sekolah (1)

Intisari-Online.com - Bisa dipastikan anak cemas di hari pertama sekolah. Akibatnya, situasi ini memunculkan masalah perilaku pada anak. Contohnya, anak enggan masuk sekolah, mau masuk sekolah tapi harus didampingi mamanya, atau si anak akan nempel terus pada ibunya alias emoh berpisah.

Anak yang cemas kalau berpisah dengan orangtuanya, dalam literatur psikologi disebut sebagai separation anxiety disorder (SAD). Inilah kecemasan yang berlebihan sehingga tidak mau berpisah dengan orang terdekatnya, misalnya orangtua, kakek-nenek, atau saudara di rumah.

(Baca juga: Ketika Anak Cemas di Hari Pertama Sekolah (2))

Pakar psikologi anak, A. Chakraburtty, dalam Separation Anxiety in Children (2009), mengatakan bahwa ketakutan tersebut menyebabkan tekanan pada anak dan mempengaruhi kegiatannya sehari-hari. Beberapa di antaranya bahkan bisa memunculkan gejala psikosomatis, atau “sakit” karena akibat gangguan psikologis, misalnya sakit kepala atau sakit perut ketika membayangkan akan dipisahkan.

SAD ini sebenarnya normal saja, terutama pada usia bayi hingga menjelang usia prasekolah. Wajar kalau anak rewel ketika berpisah dengan orangtuanya.

Sesuai dengan karakter anak, mereka biasanya akan sangat bergairah dengan sesuatu yang baru, seperti halnya akan pergi berlibur ke tempat baru. Maka saat akan mulai sekolah, anak biasanya tidak bisa tidur karena merasa gembira sehingga tidak bisa tidur. Atau, bisa juga sebaliknya, menjadi stres sehingga tidak bisa tidur karena membayangkan apa yang akan terjadi besok.

(Baca juga: Ketika Anak Cemas di Hari Pertama Sekolah (3))

Terlebih, jika orangtua ikut-ikutan stres atau panik lantaran anaknya sebentar lagi bakal mulai sekolah. Weilin Han, seorang konsultan pendidikan, mengakui sering kali anak menjadi tegang gara-gara menyaksikan orangtuanya tegang.

“Ketakutan bawah sadar orangtua terlontar dari perkataan atau sikap yang sebetulnya dirasakan oleh anak sehingga mereka makin terganggu lagi,” begitu kata Weilin. Kondisi ini tentu saja bisa dihindari. Asalkan, sejak jauh hari kita sebagai orangtua menyiapkan kondisi mental anak agar siap memasuki dunia barunya, yaitu lingkungan sekolah.

-bersambung-

---

Artikel ini ditulis oleh Rusman Nurjaman di Majalah Intisari Extra 1001 Solusi untuk Keluarga Muda dengan judul asli Anak Cemas di Hari Pertama Sekolah.