Penulis
Intisari-Online.com. -Menjadi ayah rumah tangga bukan sesuatu yang mudah, tapi juga tak sulit amat. Asal tumbuh dari kesepakatan bersama suami dan istri. Tapi, apa saja sih memang keuntungan menjadi ayah rumah tangga?Banyak kebaikan di tangan ARTKetika istri memberikan kesempatan pada suaminya untuk menjadi ART sementara ia bekerja, ada beberapa nilai positif yang bisa diambil.Pertama, tentunya Anda tak perlu mengalokasikan pengeluaran khusus untuk membayar jasa pembantu rumah tangga karena suami Anda ‘merelakan’ hidupnya untuk tinggal di rumah dan membantu mengurus pekerjaan rumah tangga. Apalagi jika ia bisa memasak dan lihai dalam mengurus anak.Kedua, seorang ayah yang menjadi ART juga bisa membantu mengurangi stres dalam keluarga. Bagi perempuan karier, keberadaan ayah di rumah dapat membantu menurunkan taraf stress istri pada kondisi rumah sehingga ia bisa lebih fokus terhadap pekerjaannya di kantor. Ini akan membuat prestasinya di perusahaan lebih progresif.Ketiga, dengan menjadi ayah rumah tangga, Andadapat sekaligus jadi suami yang lebih peduli pada keluarga. Ini dikarenakan suami yang aktif bekerja umumnya akan tak bersentuhan langsung dengan keseluruhan kondisi rumah tangga dan menyerahkan itu ke istrinya.Keempat, sebuah penelitian oleh Dr. Kyle D. Pruett, ahli psikologi anak dan keluarga di AS, mengatakan, anak yang diasuh ayah dapat berkembang dengan baik, terutama untuk fisik, kognitif, emosional, dan tingkah lakunya. Fisik anak bisa lebih sehat karena biasanya ayah sebagai lelaki akan membawa anaknya pada kegiatan yang melibatkan fisik.Meski sebenarnya sama saja kondisinya siapapun yang mengasuh anak, baik ibu maupun ayah. Jika anak ada di tangan ayah, umumnya anak menjadi lebih terkendali emosinya,Ratih pun melihat ada hal-hal positif yang bisa didapatkan jika ayah menjadi ART. Mungkin memang tenaga pembantu dan sopir masih diperlukan, namun tentunya kerja suami sendiri bisa lebih dipercaya, kan? “Rumah juga menjadi lebih termonitor kalau itu dilakukan dengan benar. Anak-anak lebih terjaga juga karena ada bapaknya di rumah. Kenapa nggak?” imbuhnya.(Baca juga:3 Manfaat Menjadi Bapak Rumah Tangga)Kendalanya, tantangannyaKelihatannya mudah. Namun, ada tantangan yang muncul saat Anda ingin mempraktikkan ini ke rumah tangga Anda. Apa itu? “Egonya dia sendiri,” ujar Ratih. Ya, ego kelelakian pria kadang justru jadi pengaruh besar dari diri dia sendiri untuk menerima pekerjaan ini.Selain ego, stigma masyarakat juga masih didominasi anggapan bahwa ‘pria harusnya bekerja’ juga bisa menjadi tantangan yang harus disikapi dengan cerdas. “Seberapa dia mampu menghadapinya dengan jernih dan hati lega gitu. Kalau bisa sih no problem,” kata Ratih.Pasangan juga bisa jadi kendala tersendiri. Ini terjadi jika sang istri tak bisa diajak kooperatif. Sebaiknya justru, istri harus bisa mendukung sang suami, dan tetap menjaga komunikasi agar rumah tangga dan pekerjaan dapat berjalan seirama.Ada ketakutan lain yang muncul jika lelaki berprofesi sebagai ART, yaitu anak-anak menjadi tak menghormati ayahnya karena melihat mereka ‘hanya’ di rumah, sementara malah ibunya yang bekerja.Namun, menurut Ratih, itu kembali pada sang ayah. “Kalau dia jadi bapak rumah tangga apakah anak-anak jadi nggak hormat sama dia? Kalau dikondisikan nggak hormat, ya jadi nggak hormat. Kalau anak-anaknya dikasih tahu dan baik-baik saja ya jadi nggak apa-apa,” tuturnya.(Baca juga:Pekerjaan: Bapak Rumah Tangga)Salah satu kendala adalah ketika suami dan istri harus menyampaikan pilihan suami untuk berprofesi sebagaiayah rumah tangga. Apalagi jika orang tahu cenderung masih tertutup dengan cara berpikir yang cenderung modern ini.Menghadapi hal tersebut, Ratih mengungkapkan, sebaiknya orang tua turut berpikir realistis dengan kondisi yang tengah terjadi pada keluarga anaknya. Kalaupun tidak setuju, apakah iya mau menuju jalan perceraian? Tentu itu bukan yang diharapkan, bukan.“Dibutuhkan akal sehat luar biasa, kewarasan, kerendahan hati, untuk bisa menjalani hidup baik sebagai bapak rumah tangga ataupun bapak karir. Baik sebagai ibu rumah tangga atau karir,” ujar Ratih.>> Menjadi Ayah Rumah Tangga (3)