Penulis
Intisari-Online.com - Salah satu hal yang perlu dilakukan seseorang sebelum menikah agar tidak menyesal yaitu berusaha mengenal kepribadian pasangan. Tidak hanya itu, dalam tulisan sebelumnya sudah diungkapkan beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menikah. Dan berikut ini masih ada lima hal yang perlu diperhatikan agar hal buruk tidak terjadi saat menikah.
1. Hindari keraguan dalam koneksi emosional
Ada empat pertanyaan penting yang semestinya Anda jawab "Ya":
• Apakah saya benar-benar menghargai dan mengagumi dia? Apa yang secara khusus membuat Anda menghargai dan mengagumi dirinya?
• Apakah saya memercayai dia? Apakah saya bisa menggantungkan diri kepadanya? Bisakah saya mengabaikan apa kata orang tentang reputasinya selama ini?
• Apakah saya merasa aman dengannya? Apakah secara emosional saya merasa aman saat bersama dirinya? Apakah saya tetap bisa mengekspresikan diri saat hidup bersamanya?
• Apakah saya bisa merasa tenang dan damai bersamanya?
(Baca juga: Hindari 11 Kesalahan Saat Bercinta (1))
Jika Anda merasa ragu dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut, dan dalam hati menjawab “Tidak tahu...” atau “Saya tidak yakin...”, sebaiknya lakukan evaluasi terhadap hubungan yang sudah Anda jalin bersamanya selama ini sampai Anda benar-benar yakin atas apa yang Anda rasakan tentangnya.
Jika benar Anda merasa tidak aman, tidak tenang, tidak damai saat bersamanya, sekali lagi tanyakan kepada diri Anda, apakah benar Anda akan menghabiskan sisa hidup hanya bersamanya? Ingat, apa yang Anda rasakan saat ini, tak akan tiba-tiba berubah ketika Anda sudah menikah nanti!
2. Waspada setiap kali merasa tertekan secara emosional
Pasangan hidup tak bisa membuat diri Anda aman dan nyaman, namun Anda memang tak ingin berpisah karena Anda khawatir tidak dapat mandiri secara finansial. Kekhawatiran ini bukanlah alasan yang baik untuk memperpanjang kehidupan rumah tangga. Memiliki perasaan aman secara emosional adalah hal utama untuk membuat kehidupan pernikahan kuat, panjang umur, dan sehat.
Sebenarnya, ketika Anda mulai merasa tak aman secara emosional, sejak itulah Anda tak akan bisa lagi mengekspresikan diri, perasaan, dan opini Anda di hadapan pasangan. Pelajari terus bagaimana cara untuk mengidentifikasi karakter pasangan sehingga Anda yakin, tidak akan hidup di dalam iklim yang penuh dengan kekerasan yang terpendam.
Jika merasa apa yang Anda katakan selalu dibantah oleh pasangan, atau jika saat Anda bersama orang lain selalu dicurigai berlebihan oleh pasangan, sebenarnya Anda sedang berada dalam hubungan yang tidak sehat. Bahkan bisa dibilang, Anda berada dalam hubungan yang mengandung kekerasan. Waspadai terhadap dua hal ini: Kebiasaan mengontrol berlebihan dari pasangan, dan hal-hal yang membuat pasangan jadi mudah marah.
3. Waspada Jika Pasangan Enggan Berdialog
Banyak pasangan melakukan kesalahan dengan tidak langsung mendiskusikan bersama apa yang mengganjal hati Anda. Tanyakan kepada diri Anda: “Apa saja yang ingin saya ketahui tentang dirinya, dan mengapa saya ingin sekali menikah dengannya?” Juga tanyakan kepada diri Anda: “Apa yang sesungguhnya paling mengganjal dalam hubungan kami?”
Bahaslah kedua hal itu bersama pasangan, dan ungkapkan secara terbuka apa yang Anda rasakan. Sebaliknya, Anda pun harus menanyakan apa yang ia rasakan. Sehingga Anda berdua bisa mengurai apa yang sebenarnya selalu menjadi ganjalan dalam hubungan. Kemudian diskusikan, apa saja yang bisa dijadikan solusi.
Bicara secara terbuka berdua memang berisiko memancing kemarahan salah satu pihak. Tetapi jika dilakukan dengan tingkat keterbukaan dan kedewasaan yang sama, hubungan Anda di kemudian hari akan jauh lebih baik.
Yang juga penting diperhatikan adalah bagaimana cara pasangan merespons perkataan Anda, dan cara ia menyampaikan pendapatnya. Apakah ia defensif, kerap menyerang, atau bahkan selalu menyalahkan Anda? Jadi, jangan hanya mendengarkan apa yang ia katakan saja, tapi juga perhatikan bagaimana cara ia menyampaikannya kepada Anda.
4. Perhatikan Soal Tanggung Jawab Pribadi
Sangat penting diingat, tidak ada seorang pun di dunia ini bertanggung jawab atas kebahagiaan Anda. Tak heran banyak orang melakukan kesalahan dengan berpikir, orang lain akan bisa membahagiakan dirinya setelah ia menikah dengan orang pilihannya itu. Jadi, jangan gantungkan harapan kepada pasangan sehingga ia harus bertanggung jawab atas kebahagiaan Anda. Salah besar!
(Baca juga: Ini Empat Masalah di Tahun Pertama Pernikahan)
Sebagai pribadi, Anda harus sanggup menemukan apa yang menjadi kebahagiaan diri Anda. Jika salah satu kebahagiaan Anda adalah hidup bersamanya, bukan berarti dia yang akan membuat Anda bahagia. Tapi temukan kebahagiaan apa saja yang bisa Anda rasakan saat bersamanya. Misalnya, saat memasak bersama, membersihkan rumah bersama, atau kegiatan positif lain.
5. Perhatikan Kesehatan Emosional Pribadi dan Pasangan
Banyak orang memilih pasangan hanya karena melihat apa yang ia alami di keluarganya. Misalnya, seorang pria yang sangat tergantung kepada ibunya, berharap pasangannya kelak akan mengurus dirinya layaknya sang ibu. Sebaliknya, perempuan berharap si pria akan bersikap layaknya sang ayah yang ia kenal sejak ia bayi. Asal Anda tahu, pengharapan seperti ini hanya akan membuat rumah tangga Anda mengalami guncangan.
Selain itu, ada dua jenis pasangan dengan kesehatan emosi terganggu yang sebaiknya Anda hindari untuk dijadikan pasangan hidup, yakni seseorang yang selalu menyalahkan diri sebagai biang kesalahan atau merasa memiliki banyak kekurangan dalam hidupnya, dan seseorang yang memiliki kecanduan terhadap benda terlarang, seperti minuman beralkohol dan narkoba.
Nah, itu tadibeberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menikah. Semoga bermanfaat. (tabloidnova.com)
-selesai-