Selain Berdampak pada Jiwa, Berpikir Positif juga Berdampak pada Kesehatan Badan

Birgitta Ajeng

Penulis

Selain Berdampak pada Jiwa, Berpikir Positif juga Berdampak pada Kesehatan Badan

Intisari-Online.com - Setiap orang memang unik. Setiap orang juga mempunyai masalah masing-masing. Permasalahan tersebut mungkin sama antara satu orang dengan orang lain, namun bobotnya bisa berbeda. Perbedaan bobot itu tergantung pada persepsi atau pandangan orang tersebut dan cara ia menyikapi masalah yang dihadapi. Pandangan dan penyikapan terhadap suatu masalah terkait dengan cara kita berpikir, positif atau negatif. Kalau cara berpikir positif yang dipakai (positive thinking), hasilnya akan baik, sebaliknya cara berpikir negatif (negative thinking) akan membuahkan hasil yang buruk.

Kalau kita berpikir secara positif, dampaknya positif pula pada peningkatan karier, potensi diri, maupun kesehatan kita. Sebaliknya, kalau kita berpikir secara negatif, pengaruhnya akan buruk pada kesehatan psikologis (jiwa) maupun fisiologis (raga) kita.

(Baca juga: Harga Diri (5): Berdamai dengan Kegagalan)

Bagaimana pandangan positif akan berkaitan pada pola pikir, perasaan, dan tindakan kita?

Bila kita mendapatkan masalah atau kegagalan, yang dirasakan sangat berat, kita sering kali langsung berpikir negatif. Kita sering mengganggap saat itu "nasib sial sedang menimpa", menyalahkan lingkungan, atau menganggap diri kita sebagai korban dari perbuatan orang lain. Pikiran macam itu akan membuat masalah atau kegagalan tersebut semakin bertambah dan menjadi lebih buruk.

Sebaliknya, apabila kita menyikapi dan memaknai masalah dan kegagalan tersebut sebagai suatu kesempatan yang diberikan kepada kita untuk lebih hati-hati dan waspada terhadap setiap kejadian, hasilnya akan positif. Dampak positif tersebut adalah kita menjadi lebih bisa menerima keadaan yang tidak kita harapkan dan menganggapnya sebagai kesempatan untuk belajar.

Selain berdampak pada jiwa, berpikir positif juga berdampak pada kesehatan badan dan lingkungan. Dengan badan dan lingkungan yang sehat, terciptalah potensi pada diri seseorang. Potensi ini akan terlihat dari kesehatan tubuh, kebahagiaan, hubungan dengan orang lain, karya yang dihasilkan, dan rasa syukur atas apa yang didapat.

Karena kebahagiaan dan perasaan positif bersifat menular, maka semakin banyak waktu yang kita habiskan bersama orang-orang yang berpikir positif, semakin banyak pula energi bahagia dan energi sehat yang kita serap.

(Baca juga: Proses Selingkuh (2): Fase Selingkuh dan Fase Pasca-selingkuh)

Jika ada orang yang selalu ceria dan menyenangkan, dekatilah dan berusahalah untuk bergabung. Lama kelamaan kita akan tertular energi positif, dan secara berangsur potensi kita akan muncul dengan memandang segala sesuatu secara positif. Akhirnya, karir maupun rezeki akan menghampiri kita secara tidak diperhitungkan.

Kemampuan dalam berpikir positif akan membuat kita semakin bermakna bagi diri kita sendiri maupun bagi orang lain. Ini akan berdampak positif pada kesehatan rohani dan jasmani, keharmonisan dengan sesama, serta berkembangnya ide maupun karyanya. Semua itu akhirnya akan menghasilkan kehidupan yang nyaman.

---Tulisan ini ditulis olehVeronika Soepomo, M.Si diMajalah Intisari Edisi Mind Body & Soul tahun 2008. judul asli tulisan ini adalah "Yang Positif dari Berpikir Positif".