Find Us On Social Media :

Marshanda Mengidap Bipolar Disorder (3): Apa Saja Jenis-Jenis Bipolar Disorder?

By Ulfa Karina, Senin, 11 Agustus 2014 | 20:00 WIB

Marshanda Mengidap Bipolar Disorder (3): Apa Saja Jenis-Jenis Bipolar Disorder?

Intisari-online.com - Media belakangan ini dihebohkan dengan pemberitaan mengenai Marshanda mengidap bipolar disorder. Lantas, apa saja jenis-jenis bipolar disorder?

Ruwetnya pemahaman tentang bipolar tak lain karena ini jenis gangguan kejiwaan bertahap. Tidak semua  penderita langsung  mengalami bipolar kategori parah, atau katakanlah gangguan bipolar I. Ada yang cuma setengah parah (bipolar disorder II) atau gangguan cydothymic sebagai gangguan kejiwaan yang terendah. Gangguan cydothymic bisa dilihat di kala suasana hati seseorang berubah-ubah. Ada masa ia mengalami mania pada kadar rendah (hipomanik), di lain waktu mengalami depresif.(Baca juga: Gen Baru Pemicu Skizofrenia Ditemukan

Kondisi itu berganti-ganti selama dua tahun. Misalnya, di suatu waktu dia mengalami kesedihan, tapi beberapa minggu atau bulan kemudian tiba-tiba menjadi pribadi yang ceria. Namun, tak lama kemudian murung kembali. Tapi hati-hati! Itu bukan seperti "sindrom tanggal muda", ketika orang merasa girang karena baru gajian, tapi langsung bete (bad mood) gara-gara harus membayar setumpuk tagihan.Orang dengan gejala bipolar lambat laun akan meningkat perubahan fasenya hingga akhirnya menjadi parah. Perubahan itu melewati masa gangguan bipolar II lebih dulu. Pada masa itulah gejalanya makin menghebat, sehingga penderita perlu segera mendapat pertolongan. Pada bipolar tingkat parah, atau gangguan bipolar I, penderita menunjukkan gejala sangat kuat. Ia bisa menunjukkan perilaku marah-marah melulu, gembira berlebihan, meracau, atau sebaliknya menunjukkan perilaku sedih, murung, dan kecenderungan bunuh diri. Sekitar 16% penderita memang akan melakukan bunuh diri. 

Jenis bipolar lainya, penderita menunjukkan perilaku layaknya figur hebat (grandiosity). Ia bisa mengaku dirinya seorang nabi, presiden, paling pintar sedunia, paling kaya, dan hal-hal superlatif lainnya. Penderita grandiosity terlihat baik-baik saja. Apalagi kalau tingkah lakunya tidak merugikan orang lain. Andaikan saja penderita merasa diri sebagai nabi utusan Tuhan untuk mengajak berbuat baik, maka secara hukum, tindakannya itu tidak masuk kategori kriminal. Namun secara kejiwaan, penderita bipolar sesungguhnya sedang tertekan oleh mania dan depresifnya. "Penderita harus segera mendapat pengobatan sebelum semakin parah," tandas dr. Yul.(Baca juga: Gara-gara Dasi, Napoleon Kalah Perang

Sayangnya, dari mulai depresif kecil hingga ke bipolar tingkat parah, penderita umumnya butuh waktu delapan tahun untuk menyadari dirinya perlu pertolongan dokter. Tingkah laku penderita bipolar ada juga yang cenderung merusak hubungan dengan anggota keluarga. Pada suami-istri bisa timbul perceraian. Juga kecenderungan merusak finansial karena suka berbelanja secara berlebihan sampai utangnya bertumpuk. Adakalanya penderitaannya diperparah dengan kebiasaan mengonsumsi alcohol atau narkoba. Penderita baru dianggap merugikan masyarakat di kala pemikiran- pemikirannya punya kecenderungan negatif. Barangkali beberapa pemimpin perang seperti Hitler, Stalin, atau Napoleon masuk kategori ini.Dari jenis-jenis bipolar disorder di atas, jika menyimak berita, diberitakan Marshanda mengidap bipolar disorder II.--Artikel ini pernah ditulis oleh T. Tjahjo Widyasmoro di Majalah Intisari edisi Juni 2006 dengan judul asli Aku Ini Penguasa Dunia.