Penulis
Intisari-online.com -Media belakangan ini dihebohkan dengan pemberitaan mengenaiMarshanda mengidapbipolar disorder. Bagaimana penanganan yang tepat untuk pasien bipolar disorder?
Mungkin kita masih ingat kasus Lia Aminudin yang mengaku sebagai malaikat di Jakarta beberapa waktu lalu. Hal ini menarik perhatian Dr. Yul, walau ia belum berani memberi vonis bahwa Lia mengidap bipolar, namun melihat dari gejalanya sepertinya Lia termasuk dalam kaetegori grandiosity, karena mengaku sebagai malaikat Jibril. Hal yang sama juga terjadi pada Marshanda yang mengidap bipolar disorder karena kondisi emosinya yang berubah-ubah beberapa waktu belakangan ini.
(Baca juga: Otak Orang Beriman Mampu Cegah Depresi)
Lantas, bagaimana penanganan yang tepat untuk pasien bipolar? kepada penderita bipolar, psikiater biasanya meresepkan obat mood stabilizer, seperti lithium atau valpvoate. Kerja kedua obat ini memperbaiki permeabilitas membran otak. Sedangkan valproate, yang aslinya obat anti kejang, bekerja pada sistem glutamic acid.
Pengobatan biasanya berlangsung lima tahun dan akan sulit dilakukan tanpa dukungan keluarga. Apalagi penderita selalu merasa dirinya baik-baik saja. Obat-obatan mood stabilizer juga menyebabkan kantuk sehingga penderita merasa tidak nyaman, lemas, dan kurang produktif.(Baca juga: Beda Otak Introvert dengan Ekstrovert)
Selain mengonsumsi obat, kesembuhannya juga bisa dibantu dengan terapi seperti meditasi, relaksasi, olah napas, atau terapi tertawa. Namun, dr. Yul mengingatkan, kesembuhan tidak bisa didapat melalui terapi non-farmakologis saja. "Tetap harus minum obat!" tegasnya. Masalahnya, penyakit bipolar ternyata bisa mengecoh. Pada kurun waktu tertentu, gejalanya akan hilang sama sekali dan penderita tampak oke-oke saja. Berbeda dengan schizofrenia, karena kondisi penderita akan terus memburuk. Pada tahap membaik inilah biasanya obat-obatan berhenti dikonsumsi.Sedangkan Marshanda yang mengidap bipolar disorder diberitakan mendapat penanganan dengan cara diberi suntikan.--Artikel ini pernah ditulis oleh T. Tjahjo Widyasmoro di MajalahIntisariedisi Juni 2006 dengan judul asliAku Ini Penguasa Dunia.