Find Us On Social Media :

Kiat Agar Anak Tidak Cemburu Pada Adiknya

By Birgitta Ajeng, Sabtu, 23 Agustus 2014 | 19:30 WIB

Kiat Agar Anak Tidak Cemburu Pada Adiknya

Intisari-Online.com - Perhatian orangtua kepada anak pertama akan berkurang ketika seorang bayi lahir. Tiba-tiba, kebersamaan lenyap dan kasih sayang untuknya terenggut gara-gara kehadiran si adik.

Sangat mungkin ia menyakiti adiknya karena yang ada dalam pikirannya yaitu si adik adalah pengganggu. Bentuk tindakan agresif si kakak bisa memukul, mencubit, mencakar, menjambak, menendang, bahkan menutup adik dengan bantal atau selimut. Berikut ini adalah beberapa kiat agar anak tidak cemburu pada adiknya seperti ditulis di dalam buku The Big Book of Parenting Solutions: 101 Answers to Your Everyday Challenges and Wildest Worries.

1. Ceritakan apa hebatnya menjadi kakak

Sebagai orangtua, kita bisa mengatakan kepada anak pertama bahwa dia bisa mengajarkan adiknya bermain basket ketika sudah besar. Selain itu, kita bisa mengatakan, “Adikmu akan senang mendengarkan kamu membacakan cerita untuknya.”

Namun jangan memberikan harapan palsu bahwa dia akan mempunyai teman main yang baru. Dia akan kecewa menemukan bahwa semua bayi hanya tidur, menangis, dan makan.

(Baca juga: Ini Cara Menghadapi Anak Tengah yang Merasa Sering Tidak Diperhatikan (1))

2. Tetap jalankan rutinitas setelah kehadiran bayi

Kelahiran anak kedua memang membawa sedikit perubahan. Namun bila kita sebagai orangtua mampu mempertahankan rutinitas, anak pertama tidak akan merasa bahwa bayi terlalu mengganggu kehidupannya.

3. Jangan buat si kakak merasa tersingkir

Tentu, kelahiran anak kedua membawa kegembiraan untuk kita sebagai orangtua, tetapi tahan sedikit ketika kakaknya ada di sekitar. Kita tentu tidak ingin membuat si kakak merasa tersingkir dan marah karena semua perhatian terpusat pada si bayi kecil.

4. Libatkan si kakak

Kita bisa meminta anak pertama untuk ikut mengurus si bayi kecil. Contohnya, anak bisa membantu mendorong kereta bayi, membereskan tas popok, menyanyikan lagu nina bobo, dan menggambar untuk adik bayi. Anak yang lebih besar dapat membacakan buku, membantu mengganti popok, bahkan jika tertarik, dia bisa memakaikan baju adik barunya.