Penulis
Intisari-Online.com - Hiperaktif merupakan satu keadaan ketika anak cenderung tidak bisa diam, terus bergerak, dan cenderung merusak. Anak yang hiperaktif seakan tidak bisa dikendalikan oleh orangtuanya. Menurut buku All About Kesehatan Anak (2014), ada beberapa hal yang menjadi ciri khas perilaku hiperaktif pada anak, yaitu:
1. Tidak bisa fokus ke satu kegiatan, misalnya saat anak asyik bermain lego kemudian melihat ada anak lain membawa boneka maka ia akan mengejarnya.
2. Suka berteriak dengan bahasa yang sulit dimengerti.
3. Bersikap seenaknya, sulit mengikuti aturan.
4. Bersikap merusak atau destruktif terhadap benda-benda yang ada di sekitarnya, misalnya memecahkan piring, merusak mainan, membanting mobil-mobilan.
5. Tidak memiliki rasa lelah, tujuan perilaku tidak jelas, misalnya membuka buku untuk disobek bukan dibaca, dan sejenisnya.
6. Usil, suka mengganggu, dan mencelakai anak lain.
Penanganan terhadap anak yang hiperaktif bisa dilakukan secara menyeluruh antara orangtua, keluarga, dan sekolah. Berikut beberapa hal yang perlu dicermati dalam menangani perilaku hiperaktif pada anak:
1. Berikan kasih sayang dan perhatian kepada anak, baik di rumah maupun di sekolah.
2. Pilih sekolah dengan guru-guru yang sabar dan penyayang.
3. Berilah latihan pernapasan pada anak, contohkan bahwa ia harus menghirup napas dalam-dalam untuk menahan amarah dan perilaku destruktifnya.
4. Ciptakan suasana mandi yang menyenangkan dengan memberi bisa pada bak mandi dengan air hangat, hal ini untuk menghilangkan stres anak.
5. Lakukan terapi pijat sendiri, sentuhan orangtua dan pijatan lembut bisa menenangkan anak.
6. Berikan mainan yang memicu anak untuk tenang dan berkonsentrasi, seperti buku bacaan, mewarnai, membuat prakarya, dan menggambar.
7. Pilih aktivitas rutin dan tenang, usahakan untuk tidak terlampau memburu si anak.
8. Pilihlah suasana rumah dan ruangan yang tenang, sejuk, dengan pencahayaan secukupnya di kamar mereka.
9. Hindarkan anak dari makanan yang semakin memicu tingkat hiperaktifnya seperti makanan dengan pengawet, perasa, dan pewarna kimia ataupun minuman dingin bersoda.
10. Ajak anak untuk berolahraga secara rutin, misalnya dengan lari, berenang, tenis, dan sejenisnya untuk menampung energi mereka. Sementara anak belum bisa mengekang emosi, hindarkan dari olahraga yang bersifat kompetisi menyerang seperti beladiri dan tinju. Nah, itu tadi penanganan terhadap anak yang hiperaktif. Semoga bermanfaat.
Nah, itu tadi beberapa hal yang perlu dicermati dalam menangani perilaku hiperaktif pada anak. Semoga bermanfaat.