Penulis
Intisari-Online.com - Rasa kesepian timbul bukan berdasarkan jumlah orang di sekitar kita, tetapi lebih pada kualitas suasana hati. Karenanya, berada di tengah-tengah orang banyak, tak berarti membuat kita bebas dari rasa kesepian. Bahkan, meski sudah menikah, perasaan kesepian tetap ada.Guy Winch, Ph.D., seorang psikolog mengatakan, kesepian tidak hanya dialami mereka yang belum memiliki pasangan. Sebab, mereka yang sudah menikah pun bisa mengalami kesepian. Setidaknya, sekitar 60 persen orang yang kesepian adalah mereka yang sudah menikah.
"Ketika pasangan suami istri sudah tidak berbagi rasa kasih sayang secara dalam, mereka tidak akan terkait lagi secara emosional, kondisi yang demikian menimbulkan kesepian. Ini membuat mereka merasa tersisih dan kesepian," ujar Winch, penulisThe Squeaky Wheel: Complaining the Right Way to Get Results, Improve Your Relationships and Enhance Self-Esteem.Lebih lanjut, Winch mengungkapkan, pasangan suami istri akan merasa kesepian jika pasangan mereka tidak bisa lagi menawarkan hubungan emosional dan kehangatan. Dengan keadaan seperti ini, mereka akan rentan merasa kesepian dan tidak diperhatikan.Bahaya rasa kesepian
Adanya rasa kesepian sendiri bisa membuat tubuh berada di bawah tekanan. Rasa kesepian memberikan reaksi yang luar biasa dan langsung berdampak kepada tubuh, hingga meningkatkan tekanan darah dan kolesterol. Akibatnya, respon tekanan fisik dan psikologis pun bergerak semakin aktif."Oleh karena itu, perasaan kesepian yang kronis akan meningkatkan risiko jantung. Sebab, tubuh secara konstan berada di dalam tekanan. Akibatnya, orang yang mengidap kesepian akut akan lebih berisiko terkena penyakit kardiovaskular," sebut Winch.Tak hanya itu, perasaan kesepian pun akan mengganggu sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, sistem kekebalan tubuh akan kurang berfungsi secara efisien dan menyebabkan tubuh jadi lemah hingga mudah terserang berbagai macam penyakit. (Sakina Rakhma Diah Setiawan/ Kompas)