Find Us On Social Media :

3 Jenis Disiplin yang Dapat Diterapkan Kepada Anak

By Birgitta Ajeng, Kamis, 20 November 2014 | 13:00 WIB

3 Jenis Disiplin yang Dapat Diterapkan Kepada Anak

Intisari-Online.com - Perkembangan penerapan disiplin pada anak sudah banyak mengalami perubahan. Dulu, orang menjalankan disiplin selalu identik dengan hukuman, tetapi sekarang telah mengalami pergeseran dengan bergantinya zaman ke sistem demokrasi yang semua orang – termasuk anak-anak – memiliki hak yang sama. Berikut ini adalah beberapa jenis disiplin yang dapat diterapkan kepada anak untuk membentuk perilakunya.

1. Disiplin otoriter

Di sini aturan yang keras selalu menyertai perilaku anak, dengan hukuman jika melakukan pelanggaran atau kesalah dan sama sekali tidak ada penghargaan atau pujian atas hasil usaha anak yang berprilaku sesuai dengan aturan. Orangtua sangat terlibat dalam menentukan pilihan-pilihan anak. orangtua hanya mengatakan apa yang harus dilakukan anak.

Anak benar-benar dikendalikan oleh orangtua. Anak hanyalah robot yang harus menjalankan semua instruksi orangtuanya. Akibatnya, lahirlah manusia-manusia yang tidak dapat maju karena tidak pernah dapat mengambil keputusan untuk hidupnya.

2. Disiplin permisif

Dalam disiplin ini kebebasan yang sebebas-bebasnya diberlakukan. Jadi, tidak ada disiplin karena tidak ada aturan. Semua tingkah laku anak disetujui dan dibenarkan. Orangtua membiarkan anak berkembang sendiri tanpa bimbingan dan pengendalian.

Semua keputusan diambil oleh anak sendiri tanpa pemberian pengertian dari orangtua. Hal ini akan melahirkan manusia yang berani mengambil keputusan, tetapi tidak punya hati karena tidak pernah memikirkan kepentingan orang lain. Penghargaan yang berlebihan juga didapatkan anak sehingga akan membuatnya sombong dan tak tahu diri.

3. Disiplin demokratis

Di sini anak dikenalkan dengan diskusi, penalaran, dan konsekuensi untuk mengerti mengapa sebuah perilaku diharapkan atau tidak dikehendaki. Penjelasan akan sesuatu sangat dibutuhkan untuk menjalankan model disiplin ini. perbedaan pendapat biasa terjadi di sini dan orangtua memberikan kesempatan kepada anak untuk menjalankan pendapatnya dengan memberikan penjelasan.

Di sini hukuman yang diberikan bukanlah suatu hukuman. Karena orangtua sudah memberikan penjelasan akan suatu perilaku maka jika anak melanggar, ia akan menerima konekuensi atas apa yang diperbuatnya. Pemberian penghargaan bukan dengan pujian, melainkan dorongan dan motivasi.

Nah, itu tadi beberapa jenis disiplin yang dapat diterapkan kepada anak untuk membentuk perilakunya.