Find Us On Social Media :

Cara Mendidik Anak Sulung, Tengah, dan Bungsu Tergantung Orangtua

By Moh Habib Asyhad, Senin, 24 November 2014 | 13:00 WIB

Cara Mendidik Anak Sulung, Tengah, dan Bungsu Tergantung Orangtua

Intisari-Online.comSering terdengar ungkapan begini: si sulung biasanya bertanggung jawab, si tengah kurang perhatian, si bungsu terlalu dimanja. Lalu ada juga orang bilang: sulung itu memimpin, tengah negosiator, bungsu periang dan pandai bergaul. Apakah benar demikian? Bedakah cara mendidik anak sulung, tengah, dan bungsu?

---

Terlepas dari itu semua, ternyata masih banyak yang beranggapan bahwa anak sulung sebaiknya bisa menjadi contoh untuk adik-adiknya dan bertugas penuh untuk menjadi “wakil” orangtuanya. Situasi ini sering menuntut si sulung harus menjadi sosok yang bertanggung jawab. 

Begitu juga dengan anggapan bahwa anak bungsu adalah sosok yang manja. Bagi Mira, manja atau tidaknya si anak tergantung bagaimana orangtua memperlakukannya. Termsuk anak bungsu. Jika ia diperlakukan seperti kakak-kakaknya secara wajar, ia tetap bisa berlaku sebagaimana kakak-kakaknya. Alias tidak manja.

Selain tidak memperlalukan si bungsu dengan manja, alangkah baiknya orangtua juga memberi perhatian terhadap si tengah. Anak tengah sering dianggap sebagai sosok yang kurang perhatian. Karena pada perkembangannya, ia memang besar di antara si sulung dan bungsu yang kadang lebih mendapat perhatian orangtua. “Jika orangtua menyadari bahwa anak tengah adalah sama pentingnya, maka kasih sayang dapat diberikan dengan merata atau sesuai dengan kebutuhan masing-masing anak,” ujar Mira.

Intinya, cara mendidik anak sulung, tengah, dan bungsung tergantung kepada orangtua memandang anaknya. Tidak peduli ia sulung, tengah, atau bungsu, jika diperlakukan dengan wajar dan tidak ada pilih kasih, maka tidak akan ada yang namanya anak terlalu manja atau anak kurang kasing sayang.