EQ Lebih Penting daripada IQ: IQ hanya salah satu modal

Moh Habib Asyhad

Penulis

EQ Lebih Penting daripada IQ: IQ hanya salah satu modal

Intisai-Online.com -Banyak orangtua beranggapan bahwa faktor utama kecerdasan seorang anak tergantung pada IQ (Intelligence Quotient). Bahwa mereka yang sukses adalah mereka yang juara matematika di kelas, atau mereka yang juara olimpiade fisika berkali-kali. Bukan, anak yang sukses adalah dengan kadar EQ (Emotional Quotient) bagus. beberapa psikolog sepakat, EQ lebih penting daripada IQ.

---

Masih banyak orangtua beranggapan bahwa IQ (intelligence quotient) tinggi merupakan satu-satunya penentu kesuksesan seorang anak. Masalahnya, IQ yang tinggi melulu diidentikkan dengan kemampuan akademik di kelas. Sementara anak yang tidak pernah mendapat rangking, yang tiap ulangan mendapat nilai lima, selalu diidentikkan dengan anak dengan IQ rendah.

Tapi ternyata IQ yang rendah bukanlah faktor utama dan satu-satunya. Perlu diketahui oleh para orangtua, kecerdasan anak tidak hanya kemampuan akademik di kelas. Howard Gardner yang menemukan konsep kecerdasan majemuk (multiple intelligent) tahun 1983 menyebut, setidaknya ketika lahir, manusia dibekali dengan delapan kecerdasan bawaan: bahasa, matematika, visual spasial, musikal, kinestesik, interpersonal, intrapersonal, dan naturalis.

Berbekal konsep kecerdasan majemuk itu, mitos anak cerdas dan anak tidak cerdas tidak ada lagi. Kutipan menarik yang diucapkan Pak Ram dalam film Tare Zameen Par, “Setiap anak terlahir istimewa”, sama dengan konsep kecerdasan majemuk yang menyebut setiap anak terlahir cerdas (namun dengan bakat yang berbeda-beda). Kecerdasan majemuk itu akan semakin terpoles jika si anak memiliki kadar EQ bagus, karena EQ lebih penting daripada IQ untuk sebuah kesuksesan.