Find Us On Social Media :

Perempuan Lebih Percaya Ramalan Bintang Dibanding Laki-laki

By Moh Habib Asyhad, Rabu, 10 Desember 2014 | 18:45 WIB

Perempuan Lebih Percaya Ramalan Bintang Dibanding Laki-laki

Intisari-Online.com - Selama beberapa dekade terakhir, perempuan merupakan konsumen terkuat ramalan bintang atau astrologi yang ada di majalah-majalah. Sebuah penelitian juga menyebutkan, perempuan lebih percaya ramalan bintang dibanding laki-laki. Beberapa pakar menduga bahwa ini adalah produk dari budaya seksisme yang sudah mengakar.

Jajak pendapat Pew Research Center pada 2009 menyebut, satu dari empat orang di Amerika Serikat percaya pada astrologi. Sementara jajak pendapat Harris Interactive 2013 menyebut, dari 2.250 warga Amerika Serikat, 29 persennya percaya ramalan bintang.

Seperti disinggung di atas, ramalan bintang ternyata lebih banyak dikonsumsi perempuan; jika mengacu pada jajak pendapat Gallup pada 2005, sekitar 28 persen perempuan AS percaya ramalan bintang, sementara laki-laki 23 persen.

Jika memang memiliki daya tarik universal, kenapa astrologi lebih condong ke perempuan? Menurut beberapa jajak pendapat dan penelitian ilmiah, perempuan cenderung lebih percaya pada sesuatu yang sifatnya supranatural dibandingkan laki-laki (jajak pendapat Gallup 2009, misalnya, menyebut, perempuan dua kali lebih mungkin untuk datang ke peramal atau paranormal daripada laki-laki). Mereka juga cenderung lebih religius.

Dr Phil Zuckerman, profesor sosiologi di Pitzer College, menulis dalam Psychology Today, bahwa kecenderungan perempuan untuk datang ke paranormal merupakan efek samping dari kultur masyarakat dunia yang didominasi laki-laki. Sejak laki-laki lebih berperan di ranah global, perempuan lebih banyak di rumah dan cenderung menerima “kenyamanan psikologis dan dukungan dari institusi keagamaan”.

Jika ingin lebih ilmiah, Dr Gad Saad, profesor pemasaran di Concordia University cum pakar ilmu perilaku evolusioner, berspekulasi bahwa, seperti dengan agama, kenapa perempuan lebih sering datang ke “orang pintar” lebih karena faktor external locus of control.

Locus of control atau lokus kendali merupakan salah satu variabel kepribadian yang didefinisikasn sebagai keyakinan individu terhadap mampu tidaknya ia mengontrol nasibnya. Orang dengan external locus of control lebih yakin bahwa lingkunganlah yang mempunya kontrol terhadap nasib dan kehidupan-kehidupan yang ia alami; intinya mereka menyerah pada nasib.

Berbeda dengan mereka yang memiliki internal locus of control, yang percaya bahwa mereka bisa mengendalikan nasibnya sendiri tanpa campur tangan kekuatan lain. “Jika perempuan rata-rata memiliki skor external locus of control lebih tinggi dibanding laki-laki, maka asumsi saya bisa saja benar,” jelas Dr. Saad. Paparan Dr. Saad, juga riset-riset yang sudah disebut, sepertinya cukup menjawab kenapa perempuan lebih percaya ramalan bintang dibanding laki-laki.