Find Us On Social Media :

Penjelasan Ilmiah di Balik Kegilaan yang Terjadi Saat Seseorang Jatuh Cinta

By Ade Sulaeman, Jumat, 19 Desember 2014 | 14:00 WIB

Penjelasan Ilmiah di Balik Kegilaan yang Terjadi Saat Seseorang Jatuh Cinta

Intisari-Online.com - Konon, saat jatuh cinta seseorang berani melakukan hal-hal yang sebelumnya dirasa tidak wajar. Ternyata, beberapa penelitian berhasil menunjukkan penjelasan ilmiah di balik ‘kegilaan’ yang terjadi saat seseorang jatuh cinta.

1) Mabuk Kepayang

Sekelompok peneliti dari Albert Einstein College of Medicine di New York City menemukan bahwa saat seseorang jatuh cinta, salah satu sistem saraf di otaknya aktif. Nah, sistem saraf yang memicu euforia yang intens ini juga ternyata aktif saat seseorang mengkonsumsi kokain.

2) Menjadi Bodoh

Pada 2013, Jurnal Motivation and Emotion mempublikasikan penjelasan ilmiah di balik ‘kegilaan’ yang terjadi saat seseorang jatuh cinta yang sering terlihat bodoh. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang yang sedang jatuh cinta kesulitan untuk fokus saat melakukan tugas-tugas yang membutuhkan perhatian ekstra.

3) Berani Berbuat ‘Jahat’

Setelah meminta para peserta penelitian untuk mengungkapkan reaksi apa yang akan mereka lakukan jika orang yang mereka cintai berada dalam ancaman, sekelompok peneliti dari University of Buffalo menemukan bahwa para peserta penelitian berani untuk berperilaku lebih agresif. Para peneliti tersebut juga menemukan adanya suatu hormon yang berperan dalam membuat orang yang jatuh cinta menjadi begitu agresif.

4) Lebih Obsesif

Tingkat serotonin pada orang yang jatuh cinta sama rendahnya dengan orang yang menderita Obsessive Compulsive Disorder (OCD). Berdasarkan temuan yang diperoleh para peneliti dari University of Pisa di Italia ini, hal itulah yang menyebabkan seseorang yang jatuh cinta tak henti-hentinya memikirkan orang yang dicintainya.

5) Dapat “Menyembuhkan” Diri Sendiri

Saat jatuh cinta, seluruh rasa sakit seolah-olah sirna begitu saja, terutama ketika sedang bersama orang yang cintai. Nah, penelitian di Stanford University menunjukkan bahwa area otak yang mendapat rangsangan saat seseorang jatuh cinta merupakan area yang juga terpengaruhi saat seseorang mengonsumsi obat penghilang rasa sakit.

Itulah penjelasan ilmiah di balik ‘kegilaan’ yang terjadi saat seseorang jatuh cinta. (tabloidnova.com)