Find Us On Social Media :

Saat Orangtua Harus Berdiskusia tentang Seks dengan Remaja

By Ade Sulaeman, Minggu, 21 Desember 2014 | 19:00 WIB

Saat Orangtua Harus Berdiskusia tentang Seks dengan Remaja

Intisari-Online.com - Gugup, jantung berdebar, bahkan hingga berkeringat dingin sering dialami orangtua saat harus berdiskusi tentang seks denga remaja.

Pada dasarnya, memang tak semua orangtua bisa dengan santai membahas seks dengan anak remaja mereka, layaknya bicara tentang musik atau film terbaru. Oleh karena itu, tak heran bila banyak orangtua yang menunda bicara soal seks lebih lama, karena dianggap "menakutkan".

Sebelum diskusi soal seks ini menjadi sesuatu yang terlambat Anda lakukan dengan anak-anak remaja, ada baiknya Anda mulai melakukannya, kendati secara perlahan, namun pasti. Pertama, cobalah Anda lakukan pembahasan dengan cara yang sederhana bahwa membahas seks adalah membahas jenis kelamin.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kehamilan di antara remaja menurun, dan jumlah anak yang memiliki hubungan seks menurun setelah melakukan diskusi intensif dengan orangtuanya. Kendati begitu, ada beberapa anak yang masih aktif secara seksual.

Berdasarkan penelitian tadi didapat fakta, sekitar setengah dari remaja berusia 15 sampai 19 telah melakukan seks oral. Oleh karena itu, para orangtua harus segera bersiap untuk membahas seks dengan anak remaja secara jelas dan spesifik.

Saran terbaik bagi orangtua yang memiliki anak remaja adalah memulai lebih awal dan sesering mungkin dalam membicarakan soal seks. Dengan kata lain, buatlah diskusi mengenai seks menjadi hal yang biasa sebagaimana halnya anak-anak dengan leluasa membicarakan soal film dan musik.

Para ahli menyarankan, sebaiknya Anda sudah mulai bicara tentang seks saat anak-anak usia antara 9-12 tahun. Di usia pra remaja ini para orangtua diwajibkan untuk membuat anak-anak merasa lebih nyaman dan aman membahas topik yang sensitif dengan orangtuanya.

Menurut para ahli, usia tersebut tidak dianggap terlalu muda untuk mulai bicara soal seks. Penelitian menunjukkan, semakin lama orangtua menunda saat berdiskusi tentang seks denga remaja, akan semakin sulit bagi orangtua untuk menyampaikan pesan baik kepada mereka.

Apalagi saat ini anak-anak sudah semakin hiruk-pikuk dalam menerima berbagai informasi, termasuk mencerna mana yang benar dan salah, disibukkan dengan hubungan bersama teman-temanya, media massa dan internet, plus sumber lainnya. Pada akhirnya, menjadi sangat penting bagi Anda dan pasangan untuk menjadi panutan yang baik bagi anak-anak remaja mereka.

Memang benar, tak ada remaja yang pernah berpikir untuk membahas secara terbuka soal seks dengan orangtua. Oleh karena itu, hubungan Anda dengan pasangan akan menjadi role model yang sangat penting untuk anak saat berperilaku dengan orang lain.

Jadi, memberi mereka dasar yang kuat dengan menunjukkan bagaimana cara mencintai, berkompromi, memberi, mengharapkan rasa hormat, termasuk berdebat dengan tetap saling mengasihi, adalah penting dilakukan oleh para orangtua.

Sekali lagi, mulailah sejak awal dan sesering mungkin dalam berdiskusi tentang seks denga remaja. Ingat, tidak perlu dengan cara yang vulgar, namun dengan kalimat sederhana dan ilmiah agar anak-anak remaja tak hanya tahu pengertian seks dengan jelas tetapi juga akibat yang akan ditanggung jika melakukan seks bebas. (tabloidnova.com)