Find Us On Social Media :

Tips Menanamkan Sikap Optimis Pada Anak Sejak Dini

By Birgitta Ajeng, Jumat, 2 Januari 2015 | 16:00 WIB

Tips Menanamkan Sikap Optimis Pada Anak Sejak Dini

Intisari-Online.com - Menanamkan sikap optimis perlu dilakukan sejak anak masih bayi, khususnya ketika bayi mulai menguasai keterampilan-keterampilan tertentu seperti mendorong bola, atau mengeluarkan suara tertentu. Mereka melihat, mereka bisa melakukan sesuatu. Orangtua bisa menanamkan rasa mampu di dalam hati anak dengan memuji usaha-usaha yang dilakukannya. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua untuk menanamkan sikap optimis pada anak sejak dini seperti ditulis di dalam buku Membantu Anak Punya Ingatan Super karya Femi Olivia.

1. Letakkan dasar-dasar menuju optimisme

Bagilah PR dan tugas anak yang sulit menjadi beberapa langkah kecil sehingga anak bisa mengerjakannya. Misalnya saat anak harus memahami rantai makanan dalam ekosistem atau rumus fisika, berikan contoh yang mudah dipahaminya lalu meningkatkan pada konsep yang lebih sulit. Setiap sukses kecil akan mengantarkan pada sukses berikutnya, akan membangun sikap optimistik.

2. Kritik tindakannya, bukan anaknya

Katakan kepada anak seperti ini: Kamu tidak teliti menghitungnya, jadi ada banyak soal yang salah padahal rumusnya sudah benar. Hindari mengatakan seperti ini kepada anak: Kamu kok malas dan nggak bener bikin PR-nya. Mengatakan anak malas berarti secara tak langsung mengatakan kepadanya bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan karakternya, akhirnya rasa pesimistik yang justru muncul.

3. Redakan kekhawatirannya

Bantu anak Anda mengatasi situasi sulit lewat permainan pura-pura. Misalnya, jika anak Anda takut ujian, bisa dengan bermain simulasi ujian dengan anak. Anda atau anak Anda bisa berpura-pura jadi guru dan membuat soal ujian untuk murid. Lalu tentukan waktunya dengan timer, sehingga anak tidak grogi lagi saat menghadapi ujian sebenarnya di sekolah serta merasa optimis bisa mengerjakannya dengan baik.

4. Jangan mengeluarkan komentar buruk tentang diri sendiri

Jika anak Anda salah menjawab soal, rangsanglah dia agar mengatakan, “Saya salah jawab. Sekarang saya mau cari dulu jawaban yang benar,” bukannya, “Saya memang tak pernah bisa jawab soal. Dasar bodoh.”

Kalimat yang terakhir cenderung mencela diri sendiri. Karena itu, yang harus Anda lakukan adalah memberi contoh kepadanya tentang cara bertindak tanpa disertai rasa marah atau mengkritik diri sendiri. Jadi sebagai orangtua, Anda juga harus bersikap optimis.

Nah, itu tadi beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua untuk menanamkan sikap optimis pada anak sejak dini. Semoga bermanfaat.