Intisari-Online.com – ‘Berbohong, apapun alasannya, tidak dapat dibernarkan.’ Itulah anggapan sebagian besar masyarakat jika ditanya tentang berbohong. Namun, ternyata, ada dua alasan kita boleh berbohong pada pasangan kita, yaitu:
* Jika pasangan mengeluh dirinya sangat buruk dan mengecewakan
Pasangan yang cenderung merasa dirinya kurang dari segi apapun biasanya berada dalam kondisi down. Pada kondisi psikologis seperti ini yang dibutuhkan pasangan adalah dorongan mental untuk memberinya semangat mengubah sekaligus memperbaiki keadaan. Alasan kita boleh berbohong pada pasangan terkait masalah ini rasanya cukup jelas, yaitu agar keadaan tidak semakin buruk.
Dengan memberi dia semangat lewat kata-kata positif serta usahakan mendampinginya selalu untuk melakukan perubahan. Latih dia bersikap realistis untuk melihat kekurangan sebagai peluang mendulang kelebihan dan mencapai kesuksesan. Misalnya, ketika terkait masalah pekerjaan, beban kantor, keuangan rumah tangga, dan lainnya.
* Jika pasangan sering cemburu dan posesif
Alasan kita boleh berbohong pada pasangan dalam hal ini bukan untuk menimbulkan kecurigaan berlebihan, melainkan untuk meminimalkan jarak dan pemicu pertengkaran untuk suatu hal yang tidak perlu.
Contohnya, ketika pasangan melarang kita untuk meeting bersama klien atau rekan kerja karena alasannya khawatir kita selingkuh dengan lawan jenis. Atau, ketika ada pasangan yang menggoda kita dan tak kita sampaikan pada pasangan karena memang si penggoda pun tak pernah kita tanggapi dan hanya menjadi angin lalu.
Terpenting untuk diingat bahwa tidak selamanya berbohong demi kebaikan adalah solusi terbaik, apalagi ketika persepsi berbohong demi kebaikan disalahartikan dan disalahgunakan. Terbuka dan jujur pada pasangan adalah modal utama membangun sebuah hubungan yang harmonis, kuat dan bersinergi. (Ridho Nugroho/tabloidnova.com)