Intisari-Online.com - Kita semua pasti pernah kehilangan sesuatu. Entah hewan peliharaan, seorang teman, pacar, atau sesimpel meninggalkan bangku kuliah. Kita secara bertahap mengakhiri satu bagian hidup, untuk memulai yang baru. Jennifer Twardowski, self and relationship coach, memberikan empat cara belajar merelakan:
MenulisKita bisa menulis pemikiran dan perasaan kita pada sebuah jurnal. Jika kita ingin merelakan seseorang, kita bisa menulis sebuah surat untuk mereka dan bagaimana kita menghargai hubungan yang pernah ada sebelumnya. Kita juga bisa mengirimkan surat tersebut namun jika tidak mau, simpanlah untuk diri sendiri. Apabila seseorang tersebut sudah meninggal, kita bisa meletakannya di tempat yang mengingatkan kita kepada mereka.
Menangislah jika memang perluKetahuilah bahwa tidak apa jika berduka. Memori memang bisa muncul kapan saja, jangan berusaha menahannya karena kita berpikir seharusnya begitu. Apabila kenangan yang muncul membuat kita ingin menangis, maka biarkan air mata keluar. Tubuh dan pikiran kita tahu kapan harus berduka, jadi percayakan saja karena kita terkadang memang membutuhkannya.
Fokus terhadap apa yang kita butuhkan – bukan apa yang orang lain pikirkanJangan terlalu memaksakan diri untuk melupakan hanya karena seseorang mengatakan kita harus begitu. Jangan mendengarkan apa kata orang lain, sebaiknya tahu apa yang kita butuhkan sendiri. Jika kita merasa perlu menonton film atau bercerita dengan teman dekat untuk menghilangkan duka, maka lakukanlah. Lakukan karena merasa kita membutuhkannya bukan karena anjuran seseorang.
Fokus pada hal yang akan kita dapatkanKetika satu pintu tertutup, maka pintu lainnya akan terbuka. Entah itu akhir dari percintaan, karir, ataupun kehilangan orang terdekat kita, pasti akan ada pintu lainnya. Fokus pada kesempatan yang kita miliki. Jangan takut untuk bermimpi. Mulailah membuat daftar keinginan dan berusaha kuat untuk mencapainya.Itulah empat cara belajar merelakan yang mungkin bisa kita coba.