Find Us On Social Media :

Alasan yang Membuat Manusia Bahagia Berubah Setelah 80 Tahun

By Lintang Bestari, Jumat, 29 Mei 2015 | 09:00 WIB

Alasan yang Membuat Manusia Bahagia Berubah Setelah 80 Tahun

Intisari-Online.com - Para psikolog dari University of Bolton di Inggris telah memperbaharui studi yang terkenal delapan dekade lalu mengenai alasan yang membuat manusia bahagia. Ketika diteliti kembali, ternyata alasan yang membuat manusia bahagia berubah setelah 80 tahun.

Pada tahun 1938, sebuah iklan dipasang pada koran lokal, bertanya kepada pembacanya, “Apa itu kebahagiaan?”. Setelah mengukur menggunakan 10 faktor dari 226 orang, para peneliti menemukan fakta bahwa manusia percaya rasa aman, pengetahuan, dan agama merupakan aspek penting dalam kebahagiaan mereka.

Tahun lalu, Sandie McHugh dan Profesor Jerome Carson mengulangi eksperimen sosial yang sama dan menemukan bahwa rasa aman masih menempati urutan pertama faktor kebahagiaan mereka. Namun, posisi kedua dan ketiga saat ini ditempati oleh humor yang baik dan waktu luang. Setelah 80 tahun, alasan yang membuat manusia bahagia ternyata berubah.

Sementara itu, agama, yang menempati peringkat 3 faktor kebahagiaan di tahun 1938, menurun drastis dan berada di faktor terbawah saat ini. Pada tahun 1938, kebanyakan orang-orang mengatakan mereka lebih bahagia tinggal di Bolton, namun sekarang 63% orang mengatakan tinggal di daerah yang jauh dari kota lebih membahagiakan.

Satu faktor yang belum berubah: yakni bagaimana orang-orang bergantung pada keberuntungan. Sebanyak 40% percaya keberuntungan faktor sangat penting dalam kebahagiaan mereka. Hal yang tak berubah lagi: di dua era tersebut orang-orang tidak berpikir bahwa kekayaan materi mempengaruhi kebahagiaan.

“Secara keseluruhan kebahagiaan manusia terletak pada kebersamaan dengan orang-orang di rumah dan teman-teman, termasuk di dalamnya ada humor dan waktu luang,” kata Sandy. (time.com)