Penulis
Intisari-Online.com - Ketika menghadapi situasi sulit, orangtua cenderung memprioritaskan anak perempuan dibandingkan laki-laki. Hal ini terungkap dalam penelitian yang dilakukan Carlson School of Management dan Rutgers Business School di Amerika Serikat (AS).
Penelitian tersebut menyebutkan, ketika terjadi masa krisis ekonomi, orangtua secara finansial akan lebih mendukung anak perempuan. Orangtua terbukti lebih memilih anak perempuan untuk didaftarkan dalam berbagai program pemerintah seperti program asuransi dan jaminan sosial. Anak perempuan juga diprioritaskan untuk mendapatkan warisan keluarga dibandingkan anal laki-laki.
“Sebenarnya, hampir semua orang tua mengatakan bahwa mereka tidak mengutamakan salah satu dari anak-anak mereka. Tetapi saat resesi ekonomi terjadi orang tua akan lebih memilih anak perempuan daripada anak laki-laki,” kata Profesor dari Rutgers, Kristina Durante, yang juga menjadi penulis utama dalam penelitian tersebut.
Dalam penelitian yang dilakukan, terdapat 629 peserta. Mereka diinstruksikan untuk membaca artikel yang berisi mengenai berbagai kondisi perekonomian antara lain, kondisi yang sangat baik, netral dan sangat buruk.
Mereka kemudian diminta untuk mengandaikan membuat surat wasiat dan membagi aset mereka untuk anak laki-laki dan perempuan termasuk mendaftarkan anak tersebut ke berbagai program pemerintah.
Dalam situasi ekonomi yang sangat sulit, para peserta mengalokasikan 60 persen dari aset mereka untuk anak perempuan. Sementara, jika situasi ekonomi dalam keadaan netral maupun sangat baik, pembagiannya pun merata yakni 50/50.
Alasan orangtua lebih memilih anak perempuan ketika terjadi resesi ekonomi adalah karena anak perempuan memiliki potensi yang lebih besar untuk memiliki dan mengasuh anak.
Untuk memperkuat temuan dalam penelitian tersebut, para peneliti mencoba menelusuri hubungan antara PDB AS dan belanja ritel pada pakaian untuk anak laki-laki dan perempuan antara tahun 1984 dan 2011.
Mereka menemukan bahwa ketika terjadi resesi ekonomi di AS, rasio pengeluaran anak perempuan dibandingkan anak laki-laki meningkat 19,8 persen dibandingkan ketika situasi ekonomi sedang stabil. (dailymail.co.uk)